Hanbin dari tadi sibuk keluar masuk ruang osis. Sekarang dia benar benar sibuk untuk mengurusi pergantian angkatan osis. Belum lagi tentang anak anak baru yang akan seleksi tahapan lanjut.
Ditambah besok dia harus melakukan orasi ke seluruh kelas agar para siswa memilih dirinya.
Padahal sekarang dia baru calon ketua, dia bahkan belum menjadi ketua tapi sudah sesibuk ini.
Hanbin membuka lebar pintu kelasnya yang tertutup membuat semua orang berdecak kesal karena terkejut. Hanbin melenggang masuk tanpa mendengarkan ocehan teman temannya.
"Bin, tadi gue liat Lisa depan kelas. Kayaknya nyariin lu deh."
Hanbin menoleh sesaat kemudian mengangguk kecil.
"Ngehindarin Lisa lagi? Lo sebenernya kenapa sih ha? Si Lisa kemarin cerita heboh banget gara gara bisa jalan plus telfonan sama lo."
Hanbin memejamkan matanya, dia menoleh ke arah Bobby. Ingin rasanya Hanbin menyumpal mulut bobby. Apa bobby nggak tau kalo dia tuh sekarang sibuk? Mana sempat mikirin cewek.
"Bob, elah..."
"Elo sih ngapain pake janji janji gitu sama Dahyun? Apasih ha?"
Hanbin berdecak kesal, ia beranjak. "Gue kesini tuh pengen tenang, lo kenapa sih bahas bahas Lisa?!" Hanbin langsung berjalan keluar.
Kakinya Hanbin berbelok ke kiri, ke arah kelas Lisa namun ia menggeleng kuat kuat. Akhirnya cowok itu berbelok ke kiri, kembali ke ruangan osis.
Menurutnya itu lebih baik walau kini disana ada Dahyun.
Bobby hanya bisa menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Mata bobby tiba tiba menangkap satu obyek.
Hape Hanbin.
**
Lisa berjalan dengan lemas. Ia melewati meja Rosie dan Jennie lalu duduk dipojokan. "Jis, tukaran yak, gue pen tidur aja."
Jisoo yang asik menyalin tugas bersama yang lain hanya mengangguk anggukan kepalanya.
Rosie menghadap belakang tanpa membalikan kursinya. "Apaan dah? kak Hanbin lagi?"
"Kak Hanbin ngapain lo lagi hah?" Tanya Jennie ikutan kesal.
"Gue lagi kedatengan tamu elah,"
Jennie melongos, mengira ada hal penting terjadi. "Yaudah chat aja kak Hanbin, lo di read chatnya aja udah cengar cengir kayak menang olimpiade."
"Elo gak up to date Jen? Kan mereka udah telfonan tau kemaren.." sahut Rosie
Lisa berusaha mengabaikan teman temannya walau kini gadis itu merogoh kolong meja, mencari hapenya. Ditatapnya hape itu selama beberapa detik lalu sebuah notification muncul.
Awalnya Lisa mengernyit bingung, lalu muncul lagi notification yang lain yang membuat bibirnya terbuka kecil, menganga begitu saja.
Hanbin : dek
Hanbin : jadi pacar gue ya?Lisa menampar pipinya lalu selanjutnya meringis karena sakit. Dengan tangan gemeteran dan jantungnya yang melompat lompat gadis itu mengetikan balasan.
Lisa : IH SERIUSSS????
Lisa : Ini.... ngak prank kan?Hanbin : Nggak lah, jadi gimana
Hanbin : mau nggak?Lisa :
MAUUUUUU
Lisa :
kakak di ruang osis
kan ya? aku samperinLisa dengan riang langsung menutup hapenya. Kembali meletakan benda pipih itu di kolong meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] COLD
Fanfiction"Kalo abis chat dia harus cepet cepet makam coklat, biar manis. Soalnya dia pait, pedes. Ya pokoknya nggak enak lah......."