DIARY III

2.3K 121 0
                                    

Maula.

Aku Maula, bukan Laula. Namaku Maula. Panggil saja Maula. Sebut saja aku Maula. Aku seorang perempuan, dulu satu sekolah dengan Laula dan Rizky.

Aku memperhatikan Rizky sejak aku melihatnya berjalan bersama Laula. Ku lihat mereka pasangan serasi dan menyenangkan jika dilihat. Tapi aku menyukai Rizky, tanpa satupun orang tau bahwa aku diam-diam menyukainya. Mengintai setiap geriknya, dan berharap bahwa Rizky mengenalku disini. Tapi aku tak mendoakan mereka agar segera berakhir. Karena ku lihat mereka bahagia sekali. Dan siapa yang tega merusak kebahagiaan orang lain? Mereka saling mencintai satu sama lain dan saling menjaga pula. Dari sorot mata Rizky memandang Laula, dapat terbaca bahwa Rizky sangat tulus mencintai Laula.

Aku terus melihat kebersamaan mereka sampai hubungan mereka yang ke dua tahun. Dan aku tersenyum saat ku lihat tangan mereka terpasang arloji yang sama. Aku bahagia melihat mereka berdua, aku tidak terlalu berharap bisa memiliki karena aku hanya sekedar mencintai. Aku adalah pengagum rahasia Rizky dari kejauhan. Dia tak mengenalku, tapi aku sangat mengenalnya. Laula mengenalku karena kita pernah sempat satu kelompok Masa Orientasi saat kelas satu.

Saat ada berita menyebar bahwa Laula sudah punya tunangan, aku terkejut. Bagaimana dengan Rizky? Dan tunangan Laula adalah anak baru di sekolah. Dia bernama Dzulfikar, anak luar biasa dari keturunan keluarga Kyai. Ku lihat Dzulfikar berbeda dari kebanyakan pemuda biasanya, yang selalu memakai peci dan berdiam diri di Mushola. Aku sempat berfikir mungkin dia lebih baik jika bersama Laula. Dan Rizky, adalah anak laki-laki paling penyabar merelakan dengan ikhlas Laula untuk Dzulfikar karena mereka sudah dijodohkan.

Aku sempat bersedih mendengar Rizky yang sempat koma karena kecelakaan. Aku tak dapat membantu, aku hanya bisa berdo’a semoga Rizky segera disadarkan dan semoga hatinya cepat sembuh dari lukanya. Aku menyukai Rizky karena ketulusan hatinya, keikhlasan hatinya, dan ketabahan hatinya. Rizky berhak bahagia. Ku beranikan diri untuk menyapanya. Aku bahagia saat Tuhan memberiku kesempatan untuk dekat dengannya. Untuk dapat bisa bersamanya. Dan aku selalu bersikap konyol dihadapannya. Kebahagiaanku semakin tak bisa ku tahan saat Rizky berkata bahwa dia mencintaiku.

Meski setiap hari aku dan dia terlihat seperti bertengkar, tapi aku mencintainya walaupun aku tak pernah mengatakan bahwa aku mencintai dirinya. Dia anugerah dalam hidupku, cinta diam-diamku ternyata bisa ku gapai tanpa aku duga. Walaupun aku malas belajar, suka rese, suka ikut-ikutan tren masa kini. Dan sama sekali tidak bisa masak. Tapi aku mencintaimu Rizky, sangat mencintaimu. Bahkan jauh sebelum kau mengenalku. Aku seperti ini karena hadirmu dalam hidupku. Apa adanya diriku dihadapanmu karena aku tak mau jadi orang lain didepanmu. Aku mau kau mencintaiku karena segala kurangku kau terima. Dan kau, Rizky Al-Farisi mau menerimaku sepenuh hati.

(Puisi)

Aku pendiam
Pendiam dalam mencintaimu
Aku tenang
Tenang melihatmu bersamanya
Dan aku terkejut
Saat Tuhan ijinkan aku mendekatimu
Mengenalmu lebih dekat
Menatapmu didepanku
Dan berbicara denganmu
Kini kau denganku
Tak lagi kau bersamanya
Sekarang aku Maula-mu
Bukan lagi dia Laula-mu
Aku mencintaimu
Meski tak ku katakan
Aku menyukaimu
Sejak dulu kau ku lihat
Rizky Al Farisi,
Aku disini
Jadi yang terakhir untukmu
Aku akan bersamamu
Menggapai mimpi, cita dan cintamu
Aku Maula-mu
Maula milik Rizky

(Maula)






🐣Nana Raynaa

Dzulfikar (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang