Part 39.1

694 63 15
                                    

Disaat pertama ku sadari betapa berharganya dirimu, dan betapa hancur nya diriku saat kau pergi. Akhirnya aku menyadari, kau adalah alasan untukku bernafas sampai saat ini.
.
Walau tubuhku hancur berkeping-keping, walau duniaku runtuh menimpa kepalaku, walau akhirnya aku akan mati. Aku tau, Aku akan tetap menjagamu
.
Saat bersamamu aku merasa menjadi lelaki yang sempurna. Mencintaimu adalah sebuah anugrah terbesar dalam hidupku. Dan mengetahui kau juga mecintaiku, adalah sebuah hadiah yang bahkan tidak ada tandingannya didunia ini.
.
Dan akhirnya, kau tau....
Aku adalah lelaki paling bahagia didunia.
Karena aku memiliki mu..........

1 Mounth later.......

Kevin masih berdiri didepan cermin sambil sesekali memiringkan tubuhnya. Mengecek bagian belakang jasnya apakah sudah rapi.

Kevin menarik nafas panjang, ini sudah setengah jam, dan dia belum juga siap.
Dia kembali membenarkan posisi jasnya yang sebenarnya sudah rapi.

Kevin menarik ujung bibirnya, belakangan, banyak yang terjadi, bahkan hidupnya hampir diambang kematian. Sekarang dia sudah berdiri dititik ini, dan semuanya semakin terlihat baik.

Tentu saja dengan adanya Popor disisi Kevin. Kehidupannya menjadi lebih berwarna. Hari-harinya senantiasa di selimuti dengan kebahagiaan.

Setelah kebimbangan yang sempat menderanya dalam waktu yang cukup panjang. Tentang bagaimana sebenarnya perasaannya kepada Popor. Dan tentang ketakutan berlebihannya dengan kenyataan bahwa dia akan dibenci dan di tendang oleh Pa Summate karena menginginkan putrinya.

Semua itu seakan m

Kevin mengecek arlojinya. Sudah setengah sembilan. Ini hari yang penting dan dia tidak boleh terlambat.

Kevin sudah ingin beranjak saat terdengar gedoran ringan dipintunya.

"Vin...? Udah belom sih...?" Suara khas Marcus bersahutan dengan gedoran pintu yang semakin kencang.

Dengan sedikit berlari Kevin menuju pintu dan membuka knop pintu itu.

"Sorry koh, lama..." Kevin mengernyitkan dahinya saat Marcus menatapnya dari atas hingga bawah.

Marcus tersenyum sebelum memulai kalimatnya. "Cepetan, yang lain udah pada nunggu." Kata Marcus sambil memutar badannnya meninggalkan Kevin yang masih berdiri diambang pintu.

Kevin menagngguk lalu dengan segera mengimbangi langkah Marcus menuju pintu lift.

"Gue ngga nyangka hari ini bakal datang..." Kata Marcus sambil merengkuh bahu Kevin.

"Iya Koh.. gue juga..., Gue kira hari ini ngga bakalan datang..." Kevin balas merengkuh bahu Marcus. Dan seketika mereka tertawa bersama. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi mereka berdua.

☘️☘️☘️

Mata Kevin terus tertuju pada gadis yang berdiri di seberangnya. Gadis itu terus tersenyum dan kadang mengedipkan matanya kearah Kevin. Entah sudah berapa lama Kevin tidak melihat gadis itu. Tapi rasanya sudah sangat lama.

Beberapa hari setelah Kevin keluar dari rumah sakit di Thailand. Kevin memutuskan langsung kembali ke Indonesia. Karena dia masih punya banyak tanggung jawab di perusahaan tempat dia bekerja.

EXTRAORDINARY GIRL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang