Part 40.3

481 55 13
                                    

Setelah perjalan yang sungguh menyebalkan ditengah deras hujan dan baju yang basah kuyup, Kevin sudah berdiri didepan rumah Gronya.

Matanya memerah menahan dingin disekujur tubuhnya. hujan sudah mulai berhenti berganti dengan hembusan angin yang sangat kencang hingga membuat hawa dingin terasa menembus pori-pori kulit hingga sampai ketulang.

Kevin kedinginan. tubuhnya bergetar dan giginya bergemerutuk. Kemeja putih yang dia pakai sudah tidak karuan warnanya. Dan dia terlihat berantakan dengan rambut yang basah.

Bayangan wajah Popor yang menangis masih terus terbayang di mata Kevin. Dia sudah berjanji untuk tidak membuat gadis itu menangis, tapi baru saja Kevin kembali melihat Popor menangis separah itu. Tidak ada sedikit pun tersisa keceriaan diwajah Popor. Senyum anehnya dan lesung pipinya seperti menghilang berganti dengan kabut kesedihan yang seperti tidak ada akhirnya.

Kevin menekan dadanya, berapakalipun dia membayangkan Popor dan air matanya, dia selalu merasakan dadanya seperti terkoyak. Bahkan lebih menyakitkan dari pukulan Bass.

Dengan menghela nafas keras Kevin berusaha menstabilkan emosinya. Dia sudah berdiri didepan pagar besar rumah Gronya.

Rumah yang pernah satu kali dia datangi saat harus terpaksa mengantar gadis licik itu. Dia selalu mempunyai akal bulus untuk menjebak Kevin.

Tapi Kevin sedikit bersyukur, karena itu dia bisa tau dimana rumah Gronya dan bisa langsung menemuinya seperti sekarang.

Kevin memencet bel yang berada disisi pagar itu dengan kasar, seakan dia menyalurkan amarahnya disana.

Pagar terbuka sedikit setelah Kevin terus memencet bel itu tanpa jeda.

"Iya... Cari siapa ya...??"
Seorang satpam menyembulkan kepalanya keluar pagar dan menatap Kevin dari bawah sampai atas.

"Gronya...." Gumam Kevin dengan suara yang ditekan.

"Hah.. ?!" Satpam itu menautkan alisnya.

"Aku ingin bertemu Gronya..." Kata Kevin lagi.

Satpam itu kembali diam, menatap Kevin naik turun. Seakan mencari sesuatu di wajah Kevin.

"Anda siapa...??" Katanya akhirnya setelah beberapa saat terdiam.

Kevin menghela nafas lagi, menekan rahangnya dan dengan kasar menarik kerah baju satpam itu. "Aku ingin bertemu Gronya...!! Kau tuli...?? Katakan padanya Kevin mencarinya...!!" Kata Kevin dengan nada emosi.

Satpam itu menepis tangan Kevin dari kerah bajunya dan balas menarik kerah Kevin.

"Anda jangan membuat keributan disini, atau saya akan lapor polisi..." Satpam itu mendorong tubuh Kevin dengan kasar hingga Kevin terdadar mundur, lalu dengan cepat dia kembali masuk kedalam pagar rumah itu.

Kevin hanya diam. Menunggu satpam itu kembali keluar. Benar saja beberapa saat kemudian satpam itu keluar dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Tanpa bicara dia membukapagar itu lebar-lebar mengisyaratkan bahwa Kevin boleh memasuki rumah itu.

Tanpa memandang kearah satpam itu lagi Kevin melangkah cepat menuju teras rumah Gronya. Belum sempat dia mengetuk pintu. Pintu itu terbuka dan Gronya keluar dengan wajah yang berbinar.

"Kevin....!!!" Pekiknya girang.

"Kau kehujanan...??" Katanya lagi sambil sedikit memeluk Kevin.

"Lepaskan aku atau aku tidak segan menyakiti mu..." Kevin mendorong keras bahu Gronya dari tubuhnya.

Gronya hanya tersenyum kecil.
"Masuk lah dulu, nanti kau sakit..." Gronya menarik tangan Kevin dengan riang.

EXTRAORDINARY GIRL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang