Part 3

790 52 3
                                    

    Aku mengerjap-gerjapkan mata. Menggeliat beberapa kali, belum bisa membuka mata sepenuhnya.

Tidurku benar-benar nyenyak tadi malam. Rasanya tak pernah aku tidur senyaman itu.

Setelah beberapa saat mengumpulkan nyawa, aku mulai bisa membuka mataku sedikit demi sedikit.

Aku menatap langit-langit dengan mata yang masih tak begitu fokus. ini bukan seperti langit-langit kamar kosku, aromanya pun tidak seperti aroma sumpek kamarku.

Aku tidur dimana tadi malam?

Aku melirik ke arah kesamping, ada sesosok makhluk yang lagi tidur di sampingku!

Masih tak percaya dengan penglihatan ku sendiri, aku mengucek-ngucek mata, tapi sosok itu memang nyata. Sesosok cewek sedang memejamkan mata sambil tersenyum, jelas sekali sedang berpura-pura tidur.

Aku hampir melompat bangun saat ku sadari ternyata aku hanya memakai celana boxer. Sedangkan si cewek yang tak lain dan tak bukan adalah Popor yang sedang menutupi seluruh badannya dengan selimut.

"Astaga! apa ini maksudnya?" Aku melompat berdiri kesisi ranjang sambil menutupi tubuhku dengan kedua tangan. syok.

Matilah aku jika terjadi apa-apa antara aku dan Popor.

Popor cekikikan sambil membuka matanya.
Dengan senyum jail dia mengangkat kedua jempolnya.

"You so strong!" katanya kembali cekikikan.
 
"Jadi kita? Maksudku... Aku.. kamu... kita..." Aku jadi gagu, tak dapat bicara dengan benar. Yang terlintas dipikiranku hanya karirku, orang tua, dan Pak summate.

Ya Tuhan! Aku pasti dipenjarakan oleh Pak summate karena sudah melakukan hal gila pada putrinya.

Aku masih tak bisa berkata-kata, segalanya campur aduk dalam kepalaku, yang bisa kulakukan hanya menganga sambil terbelalak, memikirkan bagaimana hidupku akan hancur dikemudian hari.

"I mean, your snoring is very strong, Kevin!" Popor tertawa keras.

"Hah?" sentakku, menatapnya dengan penuh kebingungan.
"You think we do that?"Popor bergerak, lalu tiba-tiba membuka selimutnya.

Kaget membayangkan apa yang akan ku lihat, aku berusaha menutup mata. Tapi mendengar tawa Popor yang semakin menjadi, ku beranikan diri membuka mata.

Dan yang ku lihat adalah Popor yang sedang memakai piyama doraemon.

sialan! Lagi-lagi aku dikerjai!

Popor tertawa terbahak-bahak sambil berguling-guling di atas kasur. "Kamu harus lihat wajahny tadi! lucu!" katanya disela-sela tawanya.

"Sialan! dasar setan! Demit! kuntilanak.!" Aku megumpat sambil melempar bantal kearahnya.

Tawa Popor malah semakin menjadi. Daripada semakin emosi, aku meninggalkannya dan menuju kamar mandi.

Aku keluar dari kamar mandi sekitar 10 menit kemudian. Sebenarnya aku tidak melakukan apa-apa selain cuci muka dan buang air kecil, tapi karena masih kesal pada Popor, aku sengaja berlama-lama.

bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu, mengerjai ku dengan kejam.

Aku sungguh panik tadi, ku kira memang benar terjadi 'itu' antara aku dan Popor. Walaupun sebenarnya aku tak merasakan apa-apa selain tidurku yang nyenyak, tapi karena sudah kepalang panik, otakku tiba-tiba saja jadi buntu.

Popor sudah tidak ada dikamar, sepertinya dia sudah keluar setelah puas menertawakanku. baguslah! jadi aku tak perlu melihat wajah rese si cewe jail.

Aku mengedarkan pandangan kesekeliling kamar, mencari bajuku tadi malam. Telanjang dada seperti ini malah membuatku masuk angin. Apalagi AC-nya sangat dingin.

EXTRAORDINARY GIRL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang