Part 27.1

533 68 11
                                    

Boleh minta bintang nya duluan ngga biar semangat next part. 😂

  Suara hentakan sepatu bergema diseluruh ruangan kecil itu. Bahkan iramanya terdengar monoton, seperti orang itu memang sengaja melakukan hal itu berulang-ulang. Orang itu adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, sudah setengah jam cowo itu mondar mandir ditengah ruangannya, kadang-kadang dia duduk sebentar di sofa kecil didekat dia berdiri, meraup wajahnya frustasi lalu kembali mondar-mandir lagi.

Sedih, cemas, Kaget, bingung semua perasaan itu campur aduk di hatinya, baru saja sekitar satu jam lalu dia kembali merasakan sedikit bahagia karena melihat cewe itu lagi, dan tiba-tiba saja dia bilang dia akan pergi.

"1 2 3 4......" Kevin menghitung dengan jari-jari nya, tidak salah lagi seharusnya Popor punya waktu 3 hari lagi sebelum dia pulang ke Thailand. Dan Kevin yakin pendengarannya masih jelas.saat Popor bilang dia akan pergi besok.

   "Kenapa tiba-tiba...? Ada masalah...?" Kevin mencengkeram erat bahu Popor. Popor hanya menampakkan ekspresi datar.

   "You know... gue udah terlalu lama meninggalkan Earth, lagi pula gue harus mempersiapkan wisuda gue Vin." Popor mengedikkan bahunya.
Kevin melepaskan cengkeraman nya dibahu Popor, tangannya terkulai lemas.

  Kevin hendak berteriak dan melarang Popor pergi, tapi tenggorokannya tiba-tiba tercekat. "Baiklah..." hanya itu yang bisa keluar dari mulut Kevin. Dia merutuki diri nya sendiri, lagi-lagi Kevin kalah dengan egonya.

Popor terdiam sejenak, tatapannya kembali datar. Kevin rasanya ingin memukul wajahnya sendiri, baru saja beberapa saat lalu dia berjanji untuk memperjuangkan Popor. Tapi sekarang dia kembali menjadi Kevin yang kaku. Dasar pengecut...! Umpatnya pada dirinya sendiri.

Popor mengangguk pelan, sepertinya dia kecewa, tentu saja, siapa yang tidak kecewa saat sudah berusaha menghampiri seseorang hanya untuk pamit dan cuma mendapatkan sebuah kata yang sebenarnya tidak ingin kau dengar. Sial... Kevin seperti orang yang sangat menyebalkan.

Tanpa bicara lagi Popor mengayunkan langkahnya hendak meninggalkan Kevin. Kevin benar-benar frustrasi, sekarang atau tidak sama sekali. Dengan sigap Kevin meraih pergelangan Popor menariknya sehingga Popor kembali menghadap Kevin.

  "Pergilah dengan gue malam ini...!" Susah payah Kevin mengeluarkan kalimat itu dari tenggorokan nya, kau sangka semudah itu..? lebih susah dari pada meloby klien satu jam tanpa jeda iklan. Kevin menelan ludahnya kasar, sudah terjadi, dia sudah mengatakannya dan tidak ada jalan kembali.

   "Eenngg...." Popor memgernyit, menautkan alisnya dalam, sepertinya dia juga terkejut. "Pergi....?" Popor seperti ingin memperjelas pernyataan Kevin tadi. Oh ayolah, Kevin sudah berusaha mati-matian, dan dia harus mengulang lagi. Sial.

   "Yaaa... hanya makan malam terakhir sebelum lo pergi.." Kevin mencicit pelan.

   "A date....?" Popor langsung berbinar, bahkan senyum mengembang dibibirnya. Oh itu dia, Kevin hampir selalu hilang kendali saat melihat senyum itu.

  Kevin menggaruk tengkuknya. "Anggap saja begitu.."

Kevin kembali menghempaskan bokongnya di sofa kecil itu, kencan...? Yang benar saja, Kevin benar-benar tidak punya pengalaman dengan hal itu, ayolah dia jomblo akut ssjak TK. Walau itu adalah pilihan.

Kevin menghela nafas pelan. Tapi Popor akan pergi tidak jauh memang, mungkin Kevin bisa saja mennyusulnya ke Thailand nanti. Tapi setidaknya Kevin mempunyai alasan untuk kesana, tidak mungkin Kevin beralasan hanya ingin menengok Popor, hey memangnya siapa dia, sepupu Popor...?

EXTRAORDINARY GIRL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang