Messy (COMPLETE)

2. Kein Alensya

- - m e s s y - -

Kein Alensya. Namanya biasa saja, tidak punya makna lebih. Biasa dipanggil Kein, tapi kalau mau dipanggil sayang sama Gale juga boleh. Di sekolah sering sekali dipanggil Alien, katanya karena namanya Alen, jadi cocok dipanggil Alien. Menyebalkan! Kein sering marah-marah sendiri kalau Aldo sama geng-nya itu memanggilnya; "Alien! Alien! Kein Aliensya!"

Jangan membayangkan Kein perempuan lemah lembut, meskipun memang sering begitu kalau sudah bersama Gale. Kein itu galak! Banyak yang bilang gitu. Mukanya judes dan kadang kalau mood sedang tidak bagus dia tidak akan tersenyum.

Kein bukan perempuan cantik. Mukanya standar saja untuk ukuran perempuan Indonesia. Kulitnya tidak putih, ia memang Indonesia banget, warna kulitnya lebih ke kuning langsat. Dia tidak pernah menyesal memiliki warna kulit seperti itu, karena dia tahu caranya mencintai diri sendiri. Kein sadar, kalau bukan dia yang mencintai dirinya, siapa lagi. Meskipun orang berpikir dia narsis, tapi baginya, self-love itu penting!

Rambut Kein tidak halus seperti iklan shampo di tv, meskipun dia sudah mencoba merk shampo yang ada di iklan, rambutnya tidak pernah sebagus itu. Rambutnya sedikit curly, ia menyukai itu. Kalau kata Aldo si tukang bully-nya; "Alien lo cantik deh rambutnya curly." Jadilah Kein tidak mencatok rambutnya. Lagipula, Gale juga mengatakan kalau rambutnya bagus. Meskipun kalau baru bangun tidur, ia persis seperti singa. Rambutnya berantakan! Tapi tenang, kalau di sekolah, Kein bawa andalannya, jedai.

Menjadi perempuan menurut Kein itu harus mandiri! Nggak boleh manja, meskipun punya pacar. Kein kemana-mana naik motor vespa miliknya. Bukan vespa yang antik dan sering mogok, vespa miliknya lebih modern, jadi gampang. Karena selalu mengendarai motor, Kein harus masker wajahnya minimal dua hari sekali. Supaya mukanya tidak kotor, meskipun dia tidak cantik, yang terpenting adalah merawat diri! Gara-gara mukanya nggak pernah jerawatan—kecuali kalau bulanan dateng, Kein sering ditanya teman-temannya soal masker wajah. Padahal Kein sendiri hanya memakai bahan yang ada di dapurnya.

Hidupnya cukup. Kalau untuk ini Kein selalu mengatakan hidupnya cukup. Rumahnya sederhana, namun di sana Kein merasa baik dan di terima. Meskipun ada perasaan iri akan kehidupan orang lain, namun Kein menyakinkan dirinya kalau ia lebih beruntung. Masih banyak yang lebih di bawahnya.

Kein tidak pernah suka disentuh tiba-tiba, apalagi sama cowok. Bukan dia sok alim dan sok suci, memang tubuhnya bereaksi seperti itu. Kalau seseorang menyentuh tangannya secara tiba-tiba, dia bisa panik, kesal, gemetar, atau terkadang marah besar.

Kein tidak berteman dengan banyak orang, dia semakin pilih-pilih. Ia hanya berteman dengan mereka yang mau berteman dengannya. Semakin dewasa ia semakin tahu kalau mencari teman yang satu obrolan dengan kita itu susah. Dan Kein selalu membatasi dirinya, ia hanya mau berteman dengan orang yang memahami dan mengerti dirinya. Dia tidak mau berteman dengan orang yang membuatnya merasa buruk. Kalau ada yang bertanya kenapa Kein tidak berteman dengan A, B, atau C, Kein akan menjawab teman itu kualitas bukan kuantitas.

Dilihat dari hasil penilaian psikologi, Kein itu 75% ekstrovert, 25% introvert. Namun, semakin hari Kein semakin lebih menyukai hidup sendiri. Ia bukan antisosial, hanya saja ia semakin merasa kalau tidak semua orang peduli pada hidupnya. Ia berteman dengan malam, menjelang pagi bercengrama dengan coklat hangat ditemani buku psikologi tebal serta novel-novel fiksi bertema kesastraan.

Sebelum berasumsi banyak kalau Kein anak kuliahan jurusan psikologi atau sastra, sampai detik ini dirinya masih berseragam putih abu-abu. Dia masih anak kelas 12 SMA, duduk di antara anak alam, alias jurusan IPA. Dia tidak terlalu menyukai matematika, kimia, apalagi fisika, ia hanya suka biologi. Semakin memasuki semester akhir, Kein menyadari kalau ia lebih menyukai bahasa. Kein nggak pernah pusing kalau di kelas tidak memahami penjelasan guru matematika, karena baginya, nggak jago ngitung xy nggak bakal berhenti hidup juga.