4. Manusia dan Egonya

3.6K 321 15
                                    

"Gemes banget sih, ya, Kein," kata Andra bersemangat, ia tersenyum manis dengan menunjukan es krim cornetto varian terbaru itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gemes banget sih, ya, Kein," kata Andra bersemangat, ia tersenyum manis dengan menunjukan es krim cornetto varian terbaru itu. Apalagi kesukaan Andra unicorn, memang dasarnya Andra suka conetto lalu varian terbaru ini mengangkat unicorn sebagai bintangnya, semakin cinta lah Andra pada cornetto.

Kein mengangguk menyetujui apa yang dikatakan Andra. Ia membuka es krim miliknya, yang juga sama variannya. Sebenarnya menurut Kein rasanya tidak terlalu enak, karena Kein tidak terlalu menyukai saus strawberry. Tapi cukup enak dan layak kok untuk dicoba. Cukup menarik dengan warnanya yang pastel gitu.

"Kein," panggil Andra tanpa menatap Kein, ia fokus pada es krim di tangannya.

"Iya," jawab Kein menoleh pada Andra.

"Gue mau ngasih tau sesuatu, tapi jangan marah ya."

"Kenapa emang?" Tanya Kein menjadi penasaran. Andra itu kalau sudah begini pasti punya informasi penting. Melihat Andra yang tidak kunjung berbicara Kein jadi bingung, apa yang sebenarnya ingin dikatakan Andra sih?

Andra diam beberapa saat, bahkan ia berhenti dari menikmati es krim miliknya. Ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya kepada Kein. Andra tidak mau Kein merasa tersakiti, karena ini pun bukan sekali dua kali—sudah sering.

"Semalem," Andra tidak melanjutkan ucapannya, ia tidak tega.

Kein semakin bingung. "Kenapa semalem, Dra?"

"Gue dapet foto Gale jalan sama queen Gema Nusantara masa dua tahun yang lalu," katanya pelan.

Selama beberapa detik Kein tidak bereaksi apapun, ia seperti membisu dan membeku. Perlahan Kein menarik napasnya, lalu mengembuskannya. Ia tersenyum pada Andra yang terlihat begitu khawatir dan tidak enak padanya. Kein tidak mau Andra merasa bersalah telah memberitahukan ini padanya. Karena Kein pun merasa harus mengapresiasi Andra sebagai sahabatnya selalu memberi tahu hal sepenting ini. Hal penting bagi Kein, tapi belum tentu bagi Gale.

Kein bukan lagi anak kecil yang baru sok tahu cinta-cintaan. Yang masalah seperti ini langsung diributkan, Kein tidak lagi di masa itu. Karena pada masa seperti itu juga Kein jomblo alias tidak punya pacar. Namun, Kein tipe orang yang tidak mau terlalu membesar-besarkan hal kecil yang malah menimbulkan keributan. Selagi ia masih bisa menahan emosinya, maka ia akan memendam.

Jika memang harus terluka, maka biarlah dia terluka dalam bisunya. Orang lain biar melihat ia bahagia bersama Gale, bukan ia yang diam-diam juga takut dengan perasaannya pada Gale. Jujur, ia pun tidak mau jatuh terlalu dalam pada Gale.

"Oh," tanggapnya. Ia hanya tidak tahu harus bereaksi apa pada Andra yang masih merasa bersalah.

"Sorry," katanya pelan, sumpah, muka Andra udah melas banget. Seperti inilah Andra, meskipun galak juga kalau menyangkut Kein dia bisa baik banget.

"Nggak apa-apa, Dra, yaudah biarin aja."

Andra menyentuh tangan Kein, lalu berkata, "Lo nggak marah Kein?"

Messy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang