- - m e s s y - -Kein meletakkan dua kotak susu rasa strawberry itu di atas meja. "Sebagai ganti karena pulpen unicorn lo yang gue kasih ke Nara," ucapnya.
"Ya ampun, Kein," Andra yang tadi sedang sibuk dengan telepon genggamnya itu kini menatap Kein. "Gila ya lo, nggak usah elah. Gue masih punya sekotak pulpen yang sama kayak kemarin itu."
Kein sudah duduk di kursinya—di sebalah Andra. Ia tersenyum. "Nggak apa-apa, Dra. Terima aja ya, please, gue 'kan nggak enak sama lo."
"Ih apaan, males gue kalo lo ngasih gini-gini."
"Yah, gue 'kan bisanya cuma ngasih ini, Dra," kata Kein dengan pelan.
Andra tertawa kecil. "Bukan itu maksud gue, gue nggak mau lah ngerepotin lo. Lagian nih ya, gue seneng tau karena lo bisa deket sama Adiknya Gale galak itu, apalagi denger cerita lo tentang gimana perlakuan Adiknya itu."
Kein memang sudah menceritakan apa yang terjadi di rumah Gale pada Andra. Tadinya ia juga tidak ingin memberitahu Andra karena menurutnya itu bukan masalah serius. Hanya saja ketika Kein mengatakan kalau pulpen milik Andra sudah ia berikan pada Nara, ia memberikan alasan yang sebenarnya sekaligus menceritakan tentang perlakuan Adik Gale—Nara dan Rocheska. Simanis dan sigemas yang bisa menjadi begitu menyebalkan.
Meskipun dari kemarin pun Andra tidak meminta untuk diganti, namun tetap saja Kein merasa tidak enak. Bagaimanapun pulpen itu adalah barang kesayangan Andra. Pasti menyakitkan ketika kehilangan.
"Yaudah ambil aja ya," kata Kein sambil melirik kotak susu itu.
Andra tersenyum, ia langsung memeluk Kein sebentar. "Emang lo paling baik, Kein."
"Lo muji gue biar gue beliin susu lagi nggak sih?" Canda Kein lalu tertawa.
"Sialan! Ya enggaklah, muji lo dari hati yang paling dalam ini."
"Hati yang paling dalam lo mah isinya Troy," kata Kein meledek Andra. Entah kenapa Kein lebih menyukai kalau Andra benar-benar bersama Troy.
Andra bergidik jijik, ia mempraktekan seolah ingin muntah. "Amit-amit."
"Jangan kayak gitu, nanti beneran lho."
"Ogah!!!" Teriak Andra sampai membuat beberapa temannya menoleh dan menatapnya bingung.
"Hahaha."
- - m e s s y - -
"Ssssttt." Suara seseorang itu membuat Kein menghentikan langkahnya. "Cantik, ssstt."
Kein tahu siapa dibalik suara itu. Ia mendengus sebal, apalagi tebakannya benar, tidak berapa lama Aldo muncul di sebelahnya. Kein memilih acuh dan berpura-pura tidak menyadari keberadaan Aldo yang sudah mencari perhatiannya itu.
"Cantik-cantik jutek amat sih," katanya sambil cengengesan. Ia tidak bersama kedua sahabatnya itu, kali ini ia sendirian.
"Diem!"
Aldo dengan lancang dan tidak tahu dirinya menyentuh lengan Kein, yang tentu membuat Kein menghentikan langkahnya. Ia menghempaskan tangan Aldo, lalu mengusap lengannya yang tadi dipegang oleh Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Messy (COMPLETE)
Teen FictionDari awal pun, hubungan ini dimulai dengan alasan yang tidak jelas. Terlalu berantakan untuk memulai cinta di dalamnya. Ada yang salah dalam hubungan ini, tapi mereka sama-sama tidak peduli, atau lebih tepatnya berpura-pura tidak peduli. Sesuatu yan...