Happy reading!
***
Tak disangka-sangka bahwa Pak Delon kini mulai menyukai Alex sebagai kekasih anaknya. Setiap kali Alex datang ke apartemen untuk sekedar memastikan Diandra selamat sampai tujuan saat pulang sekolah, Pak Delon tidak akan segan-segan untuk meminta Alex masuk dan mengajaknya main PS. Beberapa kali pula Alex harus duduk berjam-jam untuk menuruti permintaan Pak Delon bermain catur.
Tak jarang Pak Delon terjebak dalam keadaan yang menyangkut Alex dan Andrian di dalamnya. Karena sikap acuh Diandra, jadilah dia yang selalu memikirkan jalan agar baik Alex maupun Andrian tidak merasa dijadian nomor dua.
Seperti beberapa hari yang lalu, saat Andrian dan Alex datang bersamaan mengajak Diandra jalan. Saat itu otak Pak Delon mendadak macet karena keruwetan yang terjadi. Alex dan Andrian saling melempar hinaan di depannya. Dan keadaan semakin tidak terkendalikan saat Diandra turun dari kamarnya dengan keadaan acak-acakan khas bangun tidur. Ternyata Diandra tidak membaca pesan dari keduanya yang berisi ajakan jalan-jalan.
Flashback on.
"Gue mager, kalian pulang aja," usir Diandra yang berjalan dari dapur apartemen.
"Bilang aja lo mau jalan sama Si Gantar!" Alex tidak terima dengan tolakan Diandra yang dianggapnya sebagai akal-akalan belaka.
"Iya, Di, lo jalan sama gue aja. Sama om juga yuk," ajak Andrian penuh semangat.
"Gue mager, Yan. Capek tahu abis latihan!"
"Atau jangan-jangan lo emang mau jalan sama Si Biang Kerok 'kan, Di?!" tuduh Andrian tiba-tiba. Diandra hanya memutar matanya malas. Lalu melangkah menuju kamarnya kembali.
"Di, kamu langsung mandi ya. Kita jalan," seru Pak Delon. Pak Delon memang sudah rapi dari tadi. Tidak ada niat untuk pergi keluar, hanya saja bapak-bapak satu ini teramat memperhatikan penampilannya.
"Okay, sir," Diandra mengacungkan jempolnya sambil berlalu.
"Om?" protes Andrian.
"Kita jalan bareng ya. Kita berempat. Deal?" baik Alex maupun Andrian tidak menjawab. Mereka justru sibuk saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain. "Deal!"
Flashback off.
Kejadian semacam itu sering terjadi. Tekanan tegang yang diakibatkan oleh Alex dan Andrian juga sangat sering membuat Pak Delon meringis sendiri. Ternyata anaknya sudah tumbuh dewasa. Tumbuh menjadi gadis cantik yang diperebutkan dua pria yang sangat bertolak belakang.
Kecondongan Pak Delon terhadap Alex semakin menjadi setelah Andrian terbang ke Vietnam beberapa jam yang lalu. Membiarkan Alex yang pagi-pagi datang ke rumahnya untuk mengajak Diandra pergi. Pak Delon memberikan izin dengan mudah meski langit terlihat mendung. Yang menjadi syaratnya, asalkan jangan pulang larut dan jangan sampai putri kesayangannya luka sedikitpun. Meski yang lebih memungkinkan adalah Alex yang terluka karena ulah Diandra.
Karena cuaca sudah tidak mendukung dari sejak pagi, akibatnya Diandra dan Alex harus berhenti di halte untuk menghindari hujan. Tak hanya mereka, tapi ada banyak juga orang yang menunggu redanya hujan disana.
"Lo mau ujan-ujanan nggak?" tanya Alex sambil menggandeng bahu Diandra.
Diandra mencondongkan tubuhnya ke depan sehingga tangan Alex terjatuh dari bahunya. "Ogah!" ketusnya.
"Kenapa, lo takut sakit? Itu sih sugesti lo doang!"
"Gue kasih tahu ya," Alex mengangguk, dia sangat senang melihat ekspresi Diandra saat ini. Lucu. "Kenapa kita bisa demam setelah ujan-ujanan? Hujan pada dasarnya membuat kondisi temperatur tubuh menurun. Suhu yang rendah justru bikin virus dan bakteri betah di dalam tubuh. Temperatur tubuh kita itu diatur oleh bagian dalam otak yang namanya hypothalamus. Nah, temperatur tubuh yang menghangat itu dipicu oleh unsur kimia yang namanya pyrogen. Ketika pyrogen bertemu sama reseptor di hypotalamus, suhu tubuh pun menjadi meningkat yang akhirnya membuat kita demam. Sebenarnya demam adalah mekanisme alami dalam tubuh untuk melawan virus dan bakteri di dalam tubuh yang betah karena suhu tubuh kita sebelumnya rendah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rude Beautiful Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionDiandra Putri, wanita dingin dengan pahatan sempurna di wajahnya. Dia tidak akan segan untuk melayangkan tinjuan pada siapa saja yang mengganggu ketenangannya. Banyak yang menyatakan cinta pada Diandra, tapi selalu berujung dengan penolakan disertai...