Sudah tiga hari Alex bersekolah di SMA Garuda. Dan selama itu pula ia belum bisa berbincang langsung dengan Diandra. Alex berspekulasi bahwa Diandra adalah hantu. Bagaimana tidak, setiap Alex berhasil menemukan batang hidung Diandra, detik berikutnya wanita itu menghilang entah kemana.
Jika Keylan mengatakan bahwa dia akan sulit menghindari Diandra, ternyata gagasan itu salah. Lebih tepatnya Alex tidak bisa lepas dari pesona Diandra.
Wanita dengan Sejuta Pesona.
Itulah yang Alex sematkan untuk Diandra.
"Lo siapa?"
Alex, yang sedari tadi celingak-celinguk di depan kelas 12 IPA 1, tersentak karena senggolan seorang siswa berpakaian rapi nan bersih. Pagi-pagi dia sudah menunggu Diandra di depan kelasnya hanya untuk menyapa wanita itu.
"Lo anak IPA 1?" Alex balik bertanya.
"Iya. Lo mau ngapain?" tanya Reno, Si Ketua OSIS yang menjadi idola semua siswi. Lebih tepatnya sebelum Alex datang dan menjadi bintang sekolah.
"Lo tahu Diandra dong?" tanya Alex yang diangguki oleh Reno. "Dia udah dateng?"
"Si Putri Es?" Reno memastikan bahwa siswa di hadapannya tidak salah mencari Diandra. Alex mengangguk penuh antusias saat Reno mengetahui Diandra mana yang ia cari. "Udah masuk lingkungan sekolah, tapi nggak tahu dimana tuh anak. Eh, kok lo pake pramuka? Sekarang 'kan hari Rabu. Nggak dirazia sama Pak Sony? Nama lo siapa? Dari kelas mana?"
Bukannya menjawab rentetan pertanyaan Reno, Alex justru malah pergi begitu saja menuju kelasnya. Ia sama sekali tidak mendengarkan teguran Reno yang menggema di koridor.
Dia sedang berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi pada otaknya. Ayolah, Alex adalah seorang playboy yang mampu membuat semua wanita patah hati. Dan sekarang, apa yang dia lakukan pagi-pagi begini? Mencari Diandra? Untuk menyapanya? Dia merasa sudah gila.
"Lex!"
"Mmm?"
"Baju batik lo udah ada. Kata Pak Sony ambil aja ke ruang BP," seru Keylan.
"Sekarang?"
"Ya iya. Bentar lagi mau bel," Keylan mengeluarkan buku catatan dari tasnya. Bersiap menyambut pelajaran pertama.
Alex kembali keluar kelas setelah menyimpan tasnya. Dan selama perjalanan, banyak sekali siswi yang menatapnya penuh puja secara terang-terangan. Dia tidak menghiraukan hal itu. Karena saat ini, ia sedang penasaran dengan Diandra setengah mati!
Tubuh Alex seketika membeku saat mengetahui bahwa wanita yang selama ini ia incar sedang berjalan di depannya. Ia bisa mengetahui hal itu saat melihat Diandra dari samping saat ia berbelok. Dengan cepat ia segera menyusul Diandra.
Senyumnya semakin lebar saat mengetahui bahwa Diandra masuk ke ruangan yang berplangkan 'Ruang BP'. Itu artinya, mereka akan ada di ruangan yang sama untuk beberapa menit. Langkah Alex semakin cepat menuju pintu ruang BP."Batik saya udah ada, Pak?"
Ada sesuatu yang bergetar dalam dada Alex saat mendengar suara Diandra dalam intonasi yang berbeda. Terdengar datar tapi lembut. Tidak seperti saat di kantin dulu, keras dan sangat penuh hinaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rude Beautiful Girl [Sudah Terbit]
Ficção AdolescenteDiandra Putri, wanita dingin dengan pahatan sempurna di wajahnya. Dia tidak akan segan untuk melayangkan tinjuan pada siapa saja yang mengganggu ketenangannya. Banyak yang menyatakan cinta pada Diandra, tapi selalu berujung dengan penolakan disertai...