Part 3 - The First!

40.3K 1.9K 22
                                    

Tersedia versi Ebook di Google Playbook

Tersedia versi Ebook di Google Playbook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adelia POV

Entah sudah berapa lama aku duduk termangu dikursi rotan yang ada di balkon kamar hotel yang kutempati sekarang ini. Apa aku sedang bermimpi? Ah tidak! Sudah berkali-kali kucubit lenganku hingga memerah dan rasanya tetap sakit. Aku tak percaya, seorang Adelia Salsabila hanya terpaku diam saat Darrel Lewis, kekasih sahabatnya menciumnya. Lalu yang lebih parah, tanpa dia sadar Darrel mengabadikan sesi panas itu dengan kamera handphone-nya dan mempublish-nya di akun seluruh media sosialnya. Sinting!!!

Sebenarnya saat itu, ingin sekali aku menamparnya, atau menumpahkan minuman yang sedang kupegang di kepalanya. Tapi tentu saja aku tidak bisa! Terlalu banyak orang disana, dengan Daniel dan Mandha yang juga memperhatikan kami. Aku tahu maksud Darrel menciumku dan segera menyebar luaskannya di dunia maya tersebut untuk mengakali jika nantinya video adegan mesra antara Mandha dan dirinya beredar luas . Tapi, hal itu kelewatan! Bagaimana perasaan Amandha melihat adegan kami itu? Oh, sungguh aku tak dapat menatap mata sendu Amandha kala itu.

Kami diam sepanjang perjalanan pulang. Darrel dan aku mencoba berbicara bahkan Darrel terlebih dahulu menjelaskan pada Mandha maksud perbuatannya padaku barusan. Tapi Amandha tetap diam. Pandangannya menerawang memandang keluar jendela mobil dan aku tahu matanya memerah. Aku tahu gadis itu menahan air mata yang sudah membendung di pelupuk matanya. Tapi, aku bisa apa? Argh... semua ini karena Darrel sialan itu! Sudah kuduga sebelumnya, pria memang merepotkan! Sungguh sangat merepotkan!

Beep Beep! Handphoneku bergetar. Satu pesan diterima, padahal waktu sudah menujukkan pukul 02.30 malam.

From : Mandha

Message: Gue tau lo belum tidur,gue mau ngomong. Sekarang! Penting!

"Mandha, gue minta maaf!" Pintaku saat kami berdua duduk di kursi rotan balkon kamarku. Oh, kamar Mandha maksudku.

Gadis berkulit kuning langsat dengan rambut panjang lurus bak Cleopatra itu hanya diam. Pandangannya menerawang memandang lautan yang ada didepan kami.

"Ndha, tolong jawab gue!" Pintaku. Benar-benar menjatuhkan harga diriku yang tak pernah memohon sebelumnya pada siapapun juga. Tapi, kali ini beda. Wanita yang ada didepanku ini Amandha, salah seorang sahabat setiaku. Sahabat yang selalu mendukungku kapanpun dan dimanapun. Karena itu aku akan melakukan apa saja agar wanita ini memaafkanku.

"Adel... ," akhirnya Mandha bersuara. "Gue akan keluar negeri."

"Keluar negeri? Kenapa? Berapa lama?" Ada nada gusar dalam pertanyaanku dan aku tahu Mandha pasti menyadarinya.

"Del, jujur gue marah! Gue marah banget sama lo!" Ucapan Mandha tak ketus, juga tak ada nada marah dalam ucapannya barusan. Datar, atau bahkan bergetar, dan hal itu membuat hatiku makin menciut rasanya.

SELINGKUH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang