And I don't wanna be somebody without your body
Close to me
And if it wasn't you
I wouldn't want anybody
Close to me
~ Close To Me, Ellie Goulding - Diplo ~
Darrel POV"Kamu suka?" Tanyaku pada Adelia saat beberapa orang suruhanku menata bunga dan coklat yang aku berikan kepadanya di dalam ruang kerjanya.
Namun, wanita itu masih diam. Terpana dengan buket buket bunga yang ada dihadapannya. Bibir mungilnya setengah terbuka, ekspresi tak percaya masih terpampang jelas diwajahnya. Membuatku tersenyum kecil menatapnya.
Saat tidak ada juga kata yang terucap dari bibirnya, kurengkuh pinggang kecil itu lalu menarik tubuhnya mendekat. Adelia tersentak. Wajahnya bersemu saat mata kami bertatapan. Memperlihatkan guratan-guratan merah muda di pipinya. Sungguh sangat menggemaskan.
"Kamu suka dengan bunga-bunga ini?" Tanyaku lagi kepadanya. Adelia mendongakkan wajahnya menatapku. Wajah kami saling mendekat. Bibir mungilnya yang berwarna merah menyala terlihat begitu sexy, begitu menantang. Begitu menggodaku untuk segera mencicipinya.
Ah, hell!
She's really makes me turn on!
Dan saat orang-orang itu undur diri setelah selesai menata bunga dan coklat diruangannya. Tanpa menunggu lagi ku kecup bibir mungil itu. Siapa sangka Adelia begitu saja menerima kecupanku. Dirinya mendesah pelan, memberikan diriku celah untuk memperdalam ciumanku.
Ciuman ringan itu berubah menjadi panas. Panas dan basah saat lidah kami bersatu. Membuat nafas kami berdua terengah. Membuatku semakin ingin merengkuhnya lebih dalam kepelukanku.
"Eheemm... ." Suara deheman yang berasal dari ambang pintu membuat kami tersentak, sontak memisahkan bibir kami yang sedang saling memagut.
Mata Adelia membulat melihat sahabat satu kantornya, Winda, berdiri di ambang pintu. Wajahnya memerah karena malu. Terlihat wajah wanita berjilbab di hadapan kami ini menahan senyumnya sembari menatap diriku dan Adelia bergantian.
"Ya ampun, kalian ini! Kalau mau mesra-mesraan gitu pintunya ditutup dulu donk! Ckckck... ." Ucapnya sambil terkekeh. "Yawis, lanjutin lagi dih! Gue tutup dulu ya pintunya." Lanjutnya lagi sambil mengerlingkan kedua matanya genit lalu menutup pintu ruang kerja Adelia.
"Iihh.. kamu sich!" Adelia memukul punggung lenganku kesal. Membuatku meringis kecil.
"Loh, aku salah apa?" Tanyaku polos, sambil mengusap-usap punggung lenganku yang dipukulnya.
"Lagian ngapain kamu nyium-nyium aku sih? Aku kan malu jadinya dilihat Winda." Gerutunya sambil memajukan bibirnya. Wanita itu melipat kedua tangannya dibawah dadanya yang terlihat naik turun menahan rasa kesal bercampur malu yang melandanya.
Oh God!
How she can be so sexy and cute at the same time like this?
"Salah sendiri, kenapa kamu begitu cantik seperti ini," ucapku sambil menyentuh wajahnya menggunakan jemariku. "kamu membuatku selalu lupa diri saat berada didekatmu, Adel." Adelia menatapku, sedetik kemudian menggigit bibir bagian bawahnya. Menutupi rasa gugupnya.
Tanpa sadar jemariku menyusuri tepian bibirnya. Adelia menutup kedua matanya saat kutundukan kepalaku untuk kembali meraih bibirnya. Namun, suara dering handphone merusak momen intim kami, sesaat sebelum bibir kami menyatu.
Adelia sontak memalingkan wajahnya lalu meraih telepon genggamnya yang ada dimeja kerjanya. Wajahnya terlihat gugup saat melihat nama yang tertera pada layar telepon genggamnya, Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH (SELESAI)
RomanceHighest Rank #1 in Selingkuh Highest Rank #1 in Cinta Highest Rank #1 in Girlsquad Highest Rank #1 in Galau Highest Rank #2 in Indonesia Highest Rank #2 in Complicated Highest Rank #3 in 16 Highest Rank #3 in Romantis Highest Rank #6 in Romans =====...