Part 26 - TERIKAT

18.7K 1.5K 122
                                    

Part ini di publish pertama kali di 16 December 2018 dan di republish kembali pada 28 Juli 2020
Enjoy 😊
****

Seneng kan kamuh...
Selingkuh update.
Vote dulu donk, shay :)
***

Well, Amazon & Atlantis woman taught me that Beauty and Brain
are not enough for a queen.
We should be able to fight!
Fight for our self
and the one you love.
~ Adellelia, 2018 ~


Adelia POV

Menyadari kehadiran Amandha, entah bagaimana tapi Erika dan Jodi langsung membimbing kami masuk kedalam sebuah mobil Van berwarna hitam dengan kaca-kaca berwarna gelap yang dapat menyembunyikan keberadaan kami di dalamnya.

Sementara kami semua berada di dalam mobil Van, empat orang bodyguard berjaga-jaga di luar mobil. Well, harus ku akui ini sedikit berlebihan untuk hanya sekedar bicara, tapi jika menyangkut karir dan nama baik Darrel. Dipastikan prosedur seperti ini wajar bagi keturunan keluarga Lewis.

"Amandha, kemana saja dirimu? Mengapa tidak ada kabar? Kita semua khawatir disini, Ndha!" Seruku kepada Wanita angkuh yang berada dihadapanku. Ku acuhkan sindirannya kepadaku beberapa saat lalu. Terfokus hanya ingin mengetahui kemana saja dirinya selama ini.

"Nggak usah pura-pura sok peduli, Adel!" Sahutnya sinis. "Gue tahu lo pasti seneng kan gue pergi? Bahkan mungkin gue mati aja lebih baik buat hubungan lo sama Darrel iya kan?" Lanjutnya lagi, menatapku lebih sinis. Lebih tajam.

Jika tatapan dapat digunakan untuk melukai orang yang ditatapnya, mungkin aku sudah sekarat oleh tatapan tajam Amandha yang menatapku saat ini.

"Amandha! Kamu keterlaluan!" Seru Darrel. Pria itu menatap Amandha, tak kalah tajam. Pria itu mengatupkan bibirnya rapat. Rahangnya mengeras. Wajahnya terlihat mencoba menahan amarah yang mungkin akan segera meledak.

"Kamu yang keterlaluan, Darrel!" Sembur Amandha, menatap Darrel penuh kebencian. "Aku hamil, tapi kamu malah lebih memilih wanita ini daripada aku! Ibu dari calon anakmu!" Suara Amandha meninggi. Hampir berteriak

Deg!

Jantungku serasa berhenti berdetak saat ini. Benarkah apa yang kudengar barusan? Amandha, benar hamil?

"Jadi, kamu benar hamil, Mandha?" Tanya Darrel. Suaranya terdengar tidak sabar.

"Iya, Kenapa? Kamu nggak percaya?" Amandha menatap Darrel sungguh-sungguh. Amarah terlihat jelas di kedua matanya. "Baik! Kalau memang kamu tidak percaya ayo kita ke rumah sakit bersama. Kamu buktikan langsung aku benar hamil atau tidak! Dan kalau aku benar hamil aku meminta pertanggung jawabanmu, Darrel!" Tantangnya.

Dan seketika itu juga ragaku serasa dicabut keluar.

Percakapan kami terhenti karena ternyata acara akan segera dimulai. Dan pihak panitia acara membutuhkan kehadiran Darrel sebagai salah satu tamu VIP yang mungkin saja akan menerima penghargaan malam ini.

Dengan hati kelam kami terpaksa memasuki venue acara, duduk ditempat yang sudah dipersiapkan untuk kami. Tentu saja tempatku ada disamping Darrel, sedangkan Amandha entah dimana.

Sepanjang acara Darrel hanya diam, begitu pun aku. Kami sama-sama tahu, kami butuh waktu untuk mencerna ucapan Amandha. Kehamilannya? Pertanggung jawaban?

Sungguh kepalaku sakit karenanya. Perutku terasa mual, dan aku tahu asam lambungku pasti naik karena stress mendadak yang melandaku.

Walau begitu, Darrel tetap menggenggam jemariku erat. Sesekali tanganku memeluk lengannya sambil menyandarkan kepalaku dipundaknya. Sesekali dirinya membelai lembut jemariku. Jujur kuakui, diantara kebisuan ini, kegelisahan ini, sentuhan-sentuhan ringan yang dilakukannya dapat menghangatkan hatiku.

SELINGKUH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang