Part 11 - BIMBANG

23.8K 1.9K 107
                                    

Ceritanya divote dan dikomen ya, sayang-sayangkuuhh.. ^_^

Adelia POV

"Adel, lo baik-baik kah?" Tanya Winda kepadaku saat aku mengecek draft perjanjian antara Cozy dan Arthur Corps.

Kutatap dirinya sambil menaikkan kedua alisku, bingung. "Baik aja kok, emang gue keliatan lagi sakit gitu ya?" Aku bertanya balik.

"Maksud gue, hati lo baik-baik aja denger Mandha tadi sama Darrel di Singapore?"

Deg!

Pertanyaan Winda membuat jantungku berasa berhenti berdetak sesaat.

Namun, aku tak boleh lemah. Kuhela nafas dan dengan acuh menjawab, "I'm good, Winda!" Lalu kembali berkutat dengan berkas yang ada ditanganku. Walau sungguh, aku tak dapat lagi berkonsentrasi dengan apa yang tertera pada berkas-berkas itu.

"Adel.." tiba-tiba Winda menggenggam jemariku yang ada diatas meja, membuatku spontan menatapnya.

"Lo kayak sama orang lain aja sih, Del. Ini gue Winda, Adel! Lo bisa cerita apapun sama gue." Winda menatapku lembut.

"Cerita apa, Winda?" Balasku, berusaha menutupi kegalauanku.

"Del, lo pikir gue bego apa?" Gadis itu memicingkan matanya. "Lo pikir gue nggak bisa lihat lo emosi pas denger tadi Amandha lagi sama Darrel di Singapore?"

Kulepas genggaman Winda dan juga berkas-berkas yang ada ditanganku. Kusandarkan tubuhku pada sandaran kursi kerjaku, mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan.

"Gue bingung, Winda.." Akhirnya kata-kata itu meluncur dari bibirku. Kutatap sendu Winda yang sedang menganggukan kepalanya pelan, memberi tanda kepada diriku untuk melanjutkan ucapanku.

"Darrel.. semalam dia nyium gue,Win! Dua kali!" Ucapku, membuat Winda yang mendengarnya melotot.

"Serius lo, Del?" Tanyanya tak percaya.

"Ngapain gue bohong, Win!" Sungutku lalu melanjutkan ucapanku setengah emosi. "Dia kesel pas tahu Daniel mau jadi investor Cozy, trus nyuruh gue batalin kontrak kerjasama dengan Arthur's Corps. Dia bilang.. gue istrinya, miliknya. Tapi hari ini, dia sama Amandha di Singapura! Luar biasa kan, Win?" Dengusku kesal.

"My God!" Winda ikut emosi setelah mendengar penjelasanku. "Sialan, tuh si Darrel! Jadi cowok kok plin plan banget! Nyebelin!"

Winda lalu berdiri dari duduknya dan menatapku sungguh-sungguh.

"Ini nggak bisa dibiarin, Del! Lo musti samperin dia ke Singapore. Suruh dia pilih, lo atau Amandha!"

Aku tesenyum kecut lalu terkekeh mendengar saran Winda barusan.

"Gila lo, Win!" Ucapku sambil mendorong kening Winda pelan menggunakan jari telunjukku.

"Adel, Darrel itu laki lo! Suami lo!" Ucap Winda gemas sambil membalas mendorong keningku menggunakan jari telunjuknya.

"Iya tau!" Jawabku sembari mengusap keningku. "Tapi, gue udah janji sama Mandha buat cerai sama Darrel tahun depan! Dan Amandha--"

Belum sempat kuselesaikan ucapanku, Winda menyela.

"Del, inget waktu lo nikah sama Darrel lo janji sama Tuhan!" Suara Winda menggelegar. Dipastikan wanita ini serius dengan ucapannya.

"Tapi-" Aku berusaha berkelit namun Winda menyela lagi.

"Del, gue tahu lo banyak hutang budi sama Amandha. Gue tahu mungkin kalau nggak ada Amandha belum tentu lo bisa jadi Adel yang sekarang. Gue tahu juga Darrel itu cowok pertama yang berhasil bikin Amandha kehilangan keperawanannya."

SELINGKUH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang