Jangan lupa klik vote & komen, dear ^_^
~**~Adelia POV
"What are you doing in here?" Itu suara Darrel. Spontan aku dan Daniel memusatkan pandangan kami pada sosok pria yang sedang menatap kami dengan tatapan emosi.
Darrel berdiri di ambang pintu ruang kerjaku. Lidahku yang masih kelu dan diriku yang masih shock dengan kehadiran tiba-tiba dirinya hanya bisa terdiam membatu.
Namun, saat Darrel melangkahkan kakinya mendekat dan Daniel yang langsung berdiri seakan menantang kedatangan pria itu, sontak membuat diriku pun ikut terlonjak, mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi.
"Hi Mr. Lewis, good to see you alive!" Daniel membalas pertanyaan Darrel. Seulas senyum miring tersungging dari bibirnya.
"Excuse me?" Darrel mengernyitkan dahinya. Pria itu menatap Daniel dengan tatapan seorang ksatria yang bersiap membunuh lawannya. Begitu pula dengan Daniel, pria itu tak gentar. Tetap memprovokasi Darrel dengan tatapan meremehkan.
"Kami hanya membicarakan mengenai bisnis, apa itu salah?" Akhirnya aku bersuara. Berusaha memecah ketegangan yang terjadi.
Darrel menatapku dengan tatapan menyelidik, satu alisnya terangkat. Membuatku makin salah tingkah. Belum sempat satu patah kata terucap dari bibirnya, Daniel angkat bicara.
"Kalau kamu tidak percaya kedatanganku kesini untuk membicarakan bisnis dengan Adelia, aku rasa aku harus acungi jempol dengan feeling kuatmu, Darrel!"
Kedua pria itu saling menatap dengan tatapan tajam. Lalu Daniel melanjutkan ucapannya.
"Betul, aku kesini bukan untuk urusan bisnis. Aku kesini untuk menyatakan perasaanku pada Adelia. Sorry, man.. but I love your wife!"
Hell!
Mata Darrel membulat mendengar pengakuan blak blakan Daniel. Wajahnya tegang, terlihat garis rahangnya mengeras dan urat-urat yang ada dilehernya memuncak. Pria itu mengepalkan kedua lengannya seakan siap sedia untuk melemparkan bogem mentahnya ke wajah pria yang ada di hadapannya.
"Daniel, apa-apaan kamu?" Protesku, spontan memukul bahu lengannya.
"Please, Adelia!" Daniel menatapku sungguh-sungguh. "Pria ini harus tahu, kalau ada pria lain yang mencintaimu. Kalau dirinya tidak bisa mencintaimu sepenuhnya, mungkin sudah saatnya dia harus melepaskanmu!"
What?
Oh, Daniel...
It's not just simple as that!Kepalaku mulai berdenyut keras menghadapi perang dingin ini.
"Tutup mulutmu, Daniel!" Darrel mengacungkan jari telunjuknya tepat dihadapan wajah Daniel. "Memangnya siapa dirimu? Dirimu hanya orang luar! Tahu apa kamu tentang pernikahan aku dan Adelia?" Tatapan Darrel menantang.
"Betul, diriku hanya orang luar! Tapi orang luar ini dapat melihat bahwa kamu tidak bisa mencintai Adelia sepenuh hati! Dia butuh pria yang mencintai dirinya sepenuhnya! Bukan pria yang membagi hatinya dengan wanita lain!" Daniel membalas, tak kalah menantang.
"Fuck!" Umpat Darrel.
Akhirnya pria itu mulai kehilangan kesabarannya. Dan saat kedua pria itu mulai memperlihatkan kekuatan fisik mereka masing-masing, denyutan yang menyerang kepalaku semakin menjadi. Kepalaku berputar, pandanganku gelap, seketika itu juga tubuhku lunglai.
Aku pingsan.
------------------------------
Aku terbangun dengan memandang langit-langit kamar berwarna putih yang terasa asing untukku. Aroma khas Rumah sakit menyeruak begitu saja di indera penciumanku. Secara tidak langsung memberitahukan dimana diriku berada saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH (SELESAI)
RomanceHighest Rank #1 in Selingkuh Highest Rank #1 in Cinta Highest Rank #1 in Girlsquad Highest Rank #1 in Galau Highest Rank #2 in Indonesia Highest Rank #2 in Complicated Highest Rank #3 in 16 Highest Rank #3 in Romantis Highest Rank #6 in Romans =====...