Part 15 - BROKEN PROMISES

24.1K 1.9K 71
                                    

Jangan lupa di klik votenya, sayang-sayangkuh..
****

I'm a mess, I'm a loser
I'm a hater, I'm a user
I'm a mess for your love, it ain't new
I'm obsessed, I'm embarrassed
I don't trust no one around us
I'm a mess for your love, it ain't new
-- I'm a mess, Bebe Rexha --


Darrel POV

Amandha tengah berbaring di kasur pemeriksaan sementara seorang dokter wanita yang terlihat sudah cukup berumur dan seorang suster pendamping bersiap untuk melakukan pemeriksaan kehamilan kepada dirinya.

Aku tak dapat melihat jelas apa yang dilakukan dokter itu karena sebuah tirai yang menghalangi kami. Namun sesaat kemudian sebuah layar hitam putih menampilkan sebuah gambar bergerak yang tak lain adalah rahim Amandha.

"Sepertinya janinnya belum terlihat." Ucap dokter wanita tersebut. "Pak Darrel..," Dokter itu memanggil namaku, spontan aku menyahut dan berdiri dari dudukku. Mendekat ke arah tempat pemeriksaan.

Kulihat dokter tersebut duduk menghadap Amandha yang tengah mengangkat kedua kakinya, mengangkang. Terlihat Dokter itu menggunakan metode USG Transvaginal untuk memeriksa kandungan Amandha.

Dokter tersebut memintaku untuk memperhatikan layar monitor lalu melanjutkan ucapannya.

"Kalau memang Ibu Amandha sudah telat kurang lebih empat minggu dari waktu haid normalnya seharusnya sudah ada janin yang terlihat, walau hanya 0.5 cm sekalipun." Jelasnya.

"Tapi saya cek menggunakan testpack hasilnya positif, dok!" Amandha bersikukuh.

Dokter itu tersenyum menanggapi Amandha yang bersikukuh dan mulai memeriksa rahim Amandha kembali menggunakan alat USG Transvaginal tersebut, berusaha mencari dimana letak janin yang mungkin baru berukuran sebutir biji kacang hijau. Namun, hasilnya tetap nihil.

Dokter itu lalu menghentikan pemeriksaannya, suster pendamping membantu Amandha untuk merapikan dirinya. Sedangkan dokter tersebut melepas sarung tangan yang digunakannya lalu mencuci bersih kedua tangannya menggunakan sabun dan air yang mengalir dari kran wastafel yang berada didekat kasur pemeriksaan.

Aku kembali duduk dikursi konsultasi, disusul dengan Dokter wanita itu yang duduk dikursi dokternya, berhadapan dengan diriku. Beberapa saat kemudian Amandha bergabung, duduk di sampingku.

Suster pendamping itu memberikan print dari foto USG rahim Amandha yang telah dicek barusan. Tak lama seorang suster lain mengetuk pintu dan masuk sambil membawa sebuah dokumen. Yang ternyata adalah hasil cek darah dan urine Amandha yang telah dilakukannya sebelum pemeriksaan.

Dokter tersebut membaca hasil laboratorium dan membandingkan dengan print USG yang dipegangnya sambil menaikkan sebelah alisnya, hingga akhirnya mengambil nafas panjang lalu menatapku dan Amandha bergantian.

"Maaf sekali Pak Darrel dan Ibu Amandha, sepertinya Ibu Amandha tidak hamil." Jelas Dokter tersebut.

"Apa anda yakin, Dok?" Tanyaku memastikan

"Yakin 100% tentu saja tidak, pak! Karena usia kehamilan masih sangat muda, kurang dari empat minggu. Biasanya janin akan terlihat saat memasuki usia 5 hingga 6 minggu."

"Tapi di testpack hasilnya positif, dok! Sela Amandha, tetap bersikukuh dengan pendapatnya.

Lagi-lagi dokter itu tersenyum menanggapi Amandha. "Bu Amandha, pertama patut diingat bahwa tidak ada testpack yang memberikan garansi 100% akurat terhadap hasil yang mereka keluarkan. Bahkan merk paling bagus sekalipun hanya memberikan garansi 99% akurat. Yang berarti ada 1% yang harus kita perhitungkan."

SELINGKUH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang