EMPAT

226 19 0
                                    


   Pandangan Vio terus saja berkeliaran keluar kaca jendela mobil, berharap sesuatu yang dia cari akan dia temukan, apalagi kalau bukan sekolah yang harus dia pilih sendiri, sebenar nya malas untuk melakukan semua nya ini, karena buat Vio, dia tidak memiliki satu pun teman di kota ini, dimana pun dia akan bersekolah nanti, dia harus memulai nya dari awal lagi termasuk untuk mengenal seorang teman.

Sulit meng deskripsi kan segala sesuatu yang ada, sampai akhirnya Vio merasa lelah dengan keadaan, ketegaran dan senyum Vio yang selalu mengambang di bibir manis nya, membuat nya mampu menutupi segala nya dari semua rasa yang tersimpan di dalam hati yang terdalam.

  Orang pertama yang dia kenal disini adalah Rangga, yang tak lain adalah supir nya sendiri, sosok Rangga yang pendiam tapi selalu terbuka dengan siapa saja yang memerlukan bantuan nya atupun hanya sekedar bertanya. Terlihat jelas saat Vio bertanya tentang sekolah - sekolah dan segala sesuatu yang menarik dari kota ini, Rangga menjelaskan nya dengan se detail - detail nya tanpa merasa terusik ataupun merasa terganggu dengan semua pertanyaan Vio.

Awal yang baik untuk permulaan menjalani hari - hari di kota yang baru, walaupun hanya seorang supir tapi Vio menganggap nya sudah sebagai seorang teman, tidak peduli siapapun dia saat ini.

***

  Selesai sudah perjalanan Vio menyusuri pinggiran kota hari ini, mungkin Vio sudah mendapatkan satu nama sekolah yang cocok untuk nya, walaupun untuk Vio hal itu tidak terlalu penting, buat nya semua sekolah sama fungsi nya, yaitu untuk belajar dan menuntut ilmu.

Setibanya dirumah Vio mempersilahkan rangga untuk mampir sebentar,

"Mampir dulu ngga."

"Mm ... Iya Vio."

"Mbo, bikin kan teh anget 2 gelas ya mbo."

" Iya non."

  Hanya sekedar mengobrol dan menikmati segelas teh hangat, mereka sudah terlihat akrab.
Mungkin karena umur mereka yang tidak terpaut jauh membuat mereka mudah menyatukan pendapat atau sekedar membicarakan hal yang se pemikiran dengan mereka.

***

Menikmati makan malam sendirian, itulah yang terjadi pada Vio sekarang, orang tua nya sudah disibukkan dengan lembur di kantor, selesai menyantap makan malam nya, Vio langsung keruangan yang berada tepat di sebelah kamar nya, kalian pasti tau ruangan apa yang saya maksud.

Pandangan Vio masih tertuju pada satu buah buku yang ingin dia ambil kemarin dan akhir nya buku itu sudah berada di tangan Vio sekarang, Vio duduk diatas kursi dan meletakkan buku itu diatas meja,lembaran demi lembaran mulai Vio buka, lebih banyak gambar dari pada tulisan yang Vio lihat dibuku itu. Vio pun tidak terlalu paham maksud dari tulisan - tulisan didalam nya apalagi gambar - gambar yang terlihat hanya sebuah garis lurus, miring atau sebuat sketsa yang tidak begitu jelas gambar apa.

Tok ...
    Tok ...
        Tok ...

Ketukan pintu membuat Vio sedikit terkejut,
Vio meninggalkan tempat duduk nya dan melangkah pelan untuk mencapai gagang pintu dan membuka nya, Perlahan buku yang berada di atas meja itu membuka sendiri lembaran demi lembaran nya dan berhenti di sebuah halaman.

"Ini Non kopi susu nya."

"Iya Mbo makasih banyak."

Vio salah satu pecinta kopi, apalagi disaat membaca, dia bisa menghabiskan 2 sampai 3 gelas kopi susu ukuran gelas sedang, walau begitu kopi itu tidak mampu membuat Vio untuk tahan bergadang, Vio masih merasakan rasa kantuk setelah diatas jam 23:00 malam.

Kembali merebahkan badan nya di kursi yang ia duduki, sketsa bintang, 5 penjuru, hutan, laut,
Dan ...? "Apa maksud dari gambar ini?" gumam Vio yang mulai bingung meng artikan isi buku itu.

"WAHAI KALIAN PENGUASA YANG BATHIL DARI ARAH MANAPUN, BERKUMPUL LAH KEMARI, BERGABUNGLAH DENGANKU, AKU AKAN MENYAMBUT KALIAN"

Wuusshhh ... !

Asap hitam keluar dari buku itu,
Ternyata Vio membaca kalimat barusan yang ditulis dengan huruf kapital.

Praanggg ... !

Gelas kopi susu milik Vio pun terjatuh dan pecah karena senggolan dari tangan Vio sendiri akibat rasa terkejut nya melihat kejadian barusan,
Vio berdiri dan mundur perlahan dari arah meja, dengan sedikit rasa takut yang ada dalam diri nya, terlihat keringat dingin yang mengalir di wajah dan sesekali di seka nya dengan tangan.

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang