SEMBILAN

146 16 0
                                    


  Terlihat ada notif pesan di bagian atas layar hp Vio, nomor yang asing, karena tidak tersimpan di kontak telepon.

"Assalamualaikum ..., Bagaimana keadaanmu sekarang?, Apa baik - baik saja?. Maaf, aku sedikit khawatir dengan keadaanmu."

By.Rangga

  Pesan dari rangga sukses membuat jantung Vio berdegup kencang dan Vio tersenyum sendiri.

"Ini nomor Rangga, ko nggak ada namanya ya di ponsel ku, padahal kemarin sudah aku simpan?" Pikir Vio.

"Waalaikumsalam, Aku baik - baik saja, terimakasih, tapi beneran kamu Rangga? Ko nomor nya beda?"

"Ini no pribadi aku Vi, syukurlah kalau begitu."

  Setelah itu Rangga juga mengirim ekspresi stiker ucapan good night untuk Vio. Tapi Vio tak membalasnya, dia hanya tersenyum melihat stiker itu, maklum saja, Vio baru kali ini dekat dengan seorang laki - laki. walaupun Vio masih menganggap nya hal biasa dari seorang teman, tapi tidak menampik rasa kalau dia nyaman berada di dekat Rangga.

***

Jam 23:00

Jam tidur untuk Vio sudah tiba, suasana dingin menyelimuti malam ini, dari luar jendela pun terlihat dibalik goden kilat sesekali memancarkan cahaya nya, suara petir mulai bersahutan dan akhirnya gerimis pun turun membasahi semua yang masih berada diluar rumah, diluar perlindungan.
Vio mulai berbaring menghadap ke dinding dan menarik selimut nya sampai menutupi dada.

  BLEEPP ...!

"Listrik matii!" Ucap vio dalam hati dan mulai ketakutan, walaupun dia gadis yang pemberani, tapi Vio paling benci dengan kegelapan.
  Pancaran kilat dari jendela kamar Vio semakin terlihat jelas di dalam gelap, hujan turun dengan semakin derasnya membasahi bumi.

"Aaaaaaaaaa ... !"

Vio terkejut dengan suara petir yang menggelegar di atas sana, sehingga membuat selimut yang menutupi badan nya sudah sampai di atas kepala dan tidak meninggalkan apapun diluar, semuanya tertutup dengan selimut.

  Ssstt ... ...!

  Apakah ada seseorang?!

Kurasa mungkin, karena Vio sekarang sedang merasakan ada sesuatu yang menggerayang di bagian kakinya, Vio mencoba menahan nafas dan membuka selimut dibagian wajah nya, masih mencoba tenang dengan menghembuskan nafas nya pelan, dari cahaya samar - samar di luar jendela, vio melihat sesuatu yang bergerak di dalam selimut nya, dari kaki dan terus menerus naik ke atas.

"Aaaaaa ...!!"

Vio langsung melompat dari atas tempat tidur nya, meninggalkan selimut yang masih berada di kasur.
Ohh, Tidak ... bukan hanya selimut yang berada di atas kasur Vio, tapi seperti ada gundukan tinggi didalam selimut itu, Vio tidak bisa memastikan itu apa, karena semuanya gelap.

Tapi rasa penasaran Vio membawanya untuk menarik selimut itu, saat selimut itu ditarik ..., Lagi - lagi Vio harus berteriak sekuat kuat nya karena melihat sosok perempuan berbaju putih dengan rambut hitam yang sangat panjang sedang bergelayut di ujung tempat tidur Vio, bola mata yang hampir putih keseluruhan menyeringai menatap Vio, sontak membuat Vio hampir pingsan di tempat, sosok itu pun mulai turun dari tempat tidur dan sekarang berada dilantai, terus bergeser mendekati Vio.

Pergii ... !

Pergi ... !!

Teriak Vio dengan sekuat kuat nya, sambil mundur secara perlahan, sosok itu terus saja mendekati nya, Vio hampir putus asa dengan keadaan. Dia hanya bisa menutup mata dengan kedua tangannya dan mencoba membaca ayat - ayat suci yang masih bisa dia ingat.
Terus mendekat dan terus mendekat, semakin lama Vio hanya bisa menutup mata nya dan ...

Tidak ada terjadi hal apa - apa, Vio mulai memberanikan diri membuka kedua telapak tangan yang menutupi mata dan wajah nya, saat itu Vio melihat ada seseorang yang berada di balik pintu kamar dengan membawa sebuah lilin sebagai penerangan.

  "Hupphh ..., Vio sedikit menarik nafas lega saat melihat cahaya itu, dia yakin itu mbo Darsih, terlihat dari postur tubuhnya, walaupun dia membelakangi Vio.

"Astaga ..., Tunggu dulu, bukan kah pintu kamarku selalu terkunci, mbok Darsih pun tidak ada mengetuk pintu, pintu pun tidak terbuka sama sekali, lalu dari mana dia masuk?" Pikiran Vio terus bertanya tanya.

Wajah Vio sudah mendadak pucat pasi seperti mayat, nafas yang ngos - ngos san, detak jantung yang hampir berhenti melaksanakan tugasnya. Apapun itu, Vio harus bisa menerima segala kenyataan saat sosok yang membawa lilin itu berbalik arah menatapnya.

Slppp ... !!!

Secepat kilat sosok itu sudah berada dihadapan Vio, hanya beberapa centi dari wajah Vio, Aroma busuk mulai tercium di penciuman Vio, berasal dari belatung - belatung yang keluar di mulut sosok perempuan yang sedang menatap Vio saat ini.

  Isi perut Vio pun berhasil keluar saat itu juga, tidak hanya itu, wajah Vio mulai merah padam akibat cekik kan dari tangan sosok yang menjijikan itu, Vio mencoba berteriak dan melepaskan diri, tapi usahanya sia - sia, tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut nya, semua tertahan di kerongkongan.
Dan akhirnya ... semua nya pun menjadi gelap.




# Maaf yah update nya lama,😊😊
kasih krisar (kritik dan saran) nya dong ...
Biar saya lebih semangat lagi lanjutin part nya....😍😘.

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang