Vio mulai bergegas turun untuk menemui Rangga yang sudah menunggu diruang tamu, dan lagi orang tua Vio belum pulang dari kantor, seperti nya mereka lembur lagi. Begitulah kehidupan Vio setiap hari, walaupun tinggal serumah, tapi jarang sekali berkumpul bersama seperti layaknya keluarga - keluarga yang lain.
Vio sudah berada di mobil yang sama dan duduk didepan bersebelahan dengan Rangga.
"Kita mau kemana?"
"Nanti juga kamu bakal tau Vi," jawab Rangga sambil tersenyum.
Walaupun Vio masih berfikir keras apa maksud dan tujuan Rangga mengajaknya, tapi Vio tetap positif thinking.
STOOPPPP...!!
Rangga meng rem mobilnya dengan sangat - sangat mendadak, kalau bukan karna sabuk pengaman yang mereka pakai, pasti kepala mereka berdua sudah terbentur kedepan.
Huph..., huph..., huph...,
Dengan nafas yang tergesa gesa dan raut wajah yang menandakan kekhawatiran dan ketakutan.
Mata Vio melotot tajam menatap kaca mobil di depan."Astaga vi..., Kamu kenapa?" Ucap Rangga sambil memegang pundak Vio dengan perasaan heran.
Vio terdiam sejenak.
"Tadii..., Aku liat ada anak kecil yang mau nyebrang jalan Ngga, pas kamu rem mobil, anak itu juga udah nggak kelihatan lagi."
"Mungkin hanya halusinasi kamu aja Vi, atau kamu salah lihat, buktinya nggak ada siapa - siapa kan?, kamu jangan takut lagi ya," ucap Rangga menenangkan Vio.
"Tapi aku benar - benar...,"
Hmmm..., Vio membuang nafas pelan dengan rasa kecewanya, tidak mungkin dia memaksa seseorang untuk ikut mempercayai apa yang dia lihat.
Bagaimana Vio tidak ketakutan kalau yang dia lihat tadi bukan anak manusia, terlihat jelas dari wajah anak perempuan itu yang berlumuran darah.
Vio sangat - sangat melihat jelas wajah itu.
Mobil pun mulai melaju pelan dan berhenti di sebuah restauran yang cukup sederhana."Nggak papa kan kita makan disini?"
Vio masih saja shock dengan kejadian tadi.
"Vi..."
"Ekh, iya Ngga, nggak apa - apa ko. Aku juga suka tempat seperti ini," sahut Vio dengan sedikit senyum menutupi wajah takut nya.
Rangga pun tersenyum.
Walaupun Rangga juga tau bagaimana perasaan Vio sekarang sejak kejadian tadi, Vio hanya melamun di dalam mobil.***
Selesai menikmati makan malam, mereka hanya sedikit mengobrol seputar kehidupan mereka, Rangga mencoba menghibur Vio dengan obrolan - obrolan nya.
Ditengah tengah obrolan mereka, Rangga melontarkan satu pertanyaan yang membuat Vio terkejut.Vio mematung tak menjawab pertanyaan itu.
Apakah Rangga mengetahui sesuatu?
Ucap Vio dalam hati.***
Pagi pun tiba.
Serasa tidak ingin bangun dari alam mimpinya, viyo masih saja setia dibalik selimut tebalnya yang bermotif bunga tulip."Ahh, coba saja hari ini hari minggu,"
Gumam Vio sambil membuka selimut yang menutupi wajahnya.Vio menuju kamar mandi dengan setengah sadar, rasa kantuk masih sangat menyiksanya.
Baru saja memulai aktifitas nya didalam, tiba - tiba lampu di kamar mandi nya mulai berkedip kedip dan akhirnya mati.Aaaaa...!!
Suara terkejut dari Vio, dia mencoba untuk tetap tenang sambil meraba raba tembok untuk menemukan bak mandi yang berisi air, karena badan Vio masih penuh dengan busa sabun mandi karena belum sempat mengguyur nya dengan shower.
Vio mencoba kembali mencari gayung mandi di sela - sela pinggiran bak mandi. Dapat, Vio tepat memegangnya, hanya saja...??
Seperti nya ada yang lebih dulu memegang gayung mandi itu.!
Vio merasa memegang tangan seseorang yang terasa sangat kaku dan dingin.Walau pun di dalam gelap, kalian pasti bisa menebak bagaimana wajah Vio saat ini yang mendapati tangan orang asing yang berada satu kamar mandi dengan nya.
Wajah yang penuh ketakutan.Baru saja Vio melepaskan pegangan nya. Tiba-tiba...??
Aargghh..., aargghh...,
Vio mulai kehilangan nafas akibat cekik kan dari seseorang yang berada disana.
"Si, si, siapa kamu...?!!
Vio masih mencoba melepaskan diri, tapi sayang kekuatan Vio tidak sebanding dengan lawan nya.
Hihihihihi..., ...,
Suara itu menggema di dalam ruangan, membuat Vio semakin ketakutan dan sepertinya harus pasrah dengan keadaan. Cekik kan di leher Vio semakin kuat, hingga membuat mata nya terbelalak dan kehabisan nafas.
***
Entah kenapa Rangga memiliki perasaan yang kuat terhadap Vio, dia selalu mengetahui kalau Vio sedang berada dalam bahaya.
Buktinya pagi ini tepat pukul 06:00 Rangga sudah berangkat menjemput Vio,terlihat wajah khawatir Rangga. Sebenar nya apa yang dia ketahui?kenapa harus menyembunyikannya kalau dia mengetahui sesuatu?.
Sekitar 30 menit sudah Rangga menunggu diruang tamu, tapi belum ada tanda - tanda Vio keluar dari kamar nya.
Orang tua Vio pun sudah berangkat ke kantor 5menit yang lalu."Mbok..."
"iya Den."
"Vio, ehh non Vio lagi apa ya mbok, ko belum ada saya lihat dari tadi."
"Iya den, si mbok juga nggak tau, sebentar ya den, mbok coba panggil ke kamar nya."
Setelah sampai di depan pintu kamar Vio.
Tok..., tok..., tok....
"Nduk..., Kamu sudah bangun Nduk?"
Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam.
Mbok Darsih pun mencoba lebih keras ketukkan pintu nya, tapi nihil, tidak berbeda dari sebelumnya."Den, Den Rangga...!"
Teriak si mbok dari lantai atas.
Rangga pun bergegas menoleh dan melangkahkan kaki dengan cepat menaiki tangga, menghampiri mbo Darsih yang terlihat sudah sangat panik.
"Ada apa mbok?"
"Didalam sepi Den, si mbok sudah memanggil dan mengetuk pintu dengan keras, tapi tidak ada jawaban, mbok takut kalau terjadi apa - apa dengan non Vio."
Rangga mencoba menenangkan mbok Darsih. Setelah itu Rangga mengambil kuda - kuda untuk bersiap mendobrak pintu kamar Vio.
Buughhh....
Pintu itu bertahan dengan kokoh.
Bbbuughhhk....
Akhirnya pintu itu pun terbuka lebar.
Kosong..., kamar Vio kosong tidak ada siapa - siapa.
"Coba di kamar mandi Den."
Rangga mencoba membuka gagang pintu, tapi tidak bisa terbuka sama sekali, terkunci dari dalam.
Lagi lagi Rangga harus menggunakan tenaga nya untuk mendobrak pintu ini. Cukup sekali, pintu itu sudah terbuka.
Rangga dan mbo Darsih pun terkejut saat melihat Vio yang berada disana.
Mata rangga melotot dengan tajam.
(Hayoo apa yang rangga lihat smpe melotot begitu??😁😁
Ada yang bisa nebak nggak?)*maaf banget yy buat semua nya,aku lama banget update nya....karena lg sibuk di dunia nyata,dan belum nemu feel yg tepat dicerita ini....
Minta kritik dan saran nya dong....biar aku lebih semngat lagi lanjutin nulis nya...🤗😊
Makasih banyak yah yang udah mampir di cerita ku...😍😘
Jangan lupa vote dan follow akun ku yah....😉😀
KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA ADA SELESAI/TAMAT
Horror#peringkat 8 di gost 23122018#3digosh 10/01/2019#3diarwahpenasaran13032019#peringkat 1 di gost01092019# Berawal dari sebuah buku yang dia temukan di rumah baru nya yang memiliki 2 lantai. tertulis sebuah kalimat yang merupakan mantra pemanggil dari...