Ririn pun masih bingung harus menjelaskan apa? Sampai akhirnya Ririn pun ingat sesuatu.
BUKU...."Ada buku yang pernah Aira ambil dari perpus mu, tapi dia bilang akan segera mengembalikan buku itu sama kamu."
"Akhh,, bener kan dugaanku kalau buku itu tidak hilang."
"Buku apa yang kalian bicara kan?" Tnya Neta dengan penuh rasa keingin tahuan nya.
Vio pun menjelaskan nya dan memastikan kalau buku itu adalah buku yang sama yang dia cari dan yang diambil Aira.
"Astaga Vi, ko serem banget buku itu, kita harus bagaimana?"
"Kita harus mendapatkan buku itu dulu, supaya kita bisa tau bagaimana cara menghentikan semua ini.
PRAANGGGG....!!
"Astagfirullah....
Mereka semua segera menuju ke arah kamar Aira, dimana suara itu berasal.
"Ra, buka Ra,, Kamu nggak kenapa - kenapa kan Ra?, kaka mohon buka pintu nya Ra.
Ceklek....
Pintu pun terbuka dengan sendirinya.
Pandangan yang sungguh membuat Neta hampir jatuh pingsan.
"Aira...."
Dengan beruraian air mata Neta mendekap adik nya dari belakang, Aira sudah siap ingin melompat dari jendela kamar nya, yang kacanya sudah ia pecahkan.Vio dan Ririn pun tak sanggup membendung air mata nya melihat kejadian ini.
"Dek, kamu kenapa?, apa yang kamu lakukan?, Kaka tidak mau kehilangan kamu.Neta pun menenangkan Aira dan duduk di atas kasur nya.
Aira tersenyum menatap mereka semua.
Vio mencoba bertanya dengan lembut ke Aira.
"Aku tadi cuma di ajakkin teman baru aku, kata nya kalau aku ingin selalu bersama sama dengan nya, aku harus menyusul dia, tadi dia manggil aku disana. Jelas Aira sambil menunjuk ke arah jendela yang sudah tidak memiliki kaca lagi.
"Lain kali, kamu nggak boleh begitu ya Ra, masa kamu tega meninggalkan Kaka mu dan kami sahabatmu ini?, Kami akan selalu ada untuk kamu, jadi kamu nggak perlu cari teman yang baru, apalagi baru kenal.
"Kenapa...?"
"Aira..., Kaka sayang sama kamu, pokok nya kamu harus turutin apa kata - kata Kaka dan Vio ya."
Aira hanya mengangguk pelan.
Vio menyuruh Neta untuk membawa Aira kekamar nya untuk istirahat dan agar lebih mudah mengawasi kalau tidur bersama. Lagi pula tidak mungkin Aira ditinggal sendirian lagi kalau sudah ada kejadian seperti ini.
Vio dan Ririn mencoba menggeledah kamar Aira untuk mencari buku itu, cukup rapi juga Aira menaruh buku itu hingga sulit ditemukan oleh kedua sahabat nya ini.
"Kita nggak boleh nyerah, kita harus mencarinya sampai ketemu," ucap Vio.***
"Akhirnya buku ini ketemu juga," ucap Vio yang sedang duduk di kasur nya dan memegang buku itu.
Perlahan ada usapan lembut di kepala Vio.
Huph....
"Ternyata kamu," Vio membuang nafas lega saat melihat pria tampan duduk disamping nya.
Uuuhhhh senyum nya itu loh yang nggak nahan.😍"Kamu masih kaget dengan kehadiran ku Vi?"
"Hehehee sedikit, Ed,, aku sudah nemuin buku nya, lalu kita harus gimana lagi."
Ednan tidak bicara sepatah kata pun, dia hanya menunduk.
"Ed..., kamu kenapa? kenapa kamu seperti tidak senang begitu?"
(Vi..., sebenar nya aku sayang sama kamu, nggak tau kenapa perasaan ini datang begitu saja, walaupun kita berbeda alam tapi aku benar - benar merasakan hal yang berbeda sama kamu, rasanya aku nggak sanggup harus pergi meninggalkan kamu).
"Ed, ko malah bengong?"
"Eghhh, enggak ko Vi, ayok kita cari sama - sama jalan keluarnya dibuku itu."
"Iyaa Ed, makasih banyak ya kamu sudah mau membantu ku."
Ednan pun menggenggam tangan Vio.
"Iya Vi, aku tulus membantumu, aku tidak tega melihatmu disakiti oleh arwah - arwah jahat itu."
Deg..., deg....
(Kenapa ko aku ngerasa deg deg gan gini yah? kamu siapa sih Ed sebenar nya? kenapa kamu belum cerita juga tentang asal usul mu?"
***
"Sebenar nya aku tidak ingin sama sekali menceritakan ini sama kamu, tapi apa boleh buat lah kamu sudah memohon demi menyelamatkan teman mu, semoga kamu berhasil melakukannya, tidak terlambat seperti aku yang ingin menyelamatkan adikku," ucap Dewi dengan mata yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA ADA SELESAI/TAMAT
Horror#peringkat 8 di gost 23122018#3digosh 10/01/2019#3diarwahpenasaran13032019#peringkat 1 di gost01092019# Berawal dari sebuah buku yang dia temukan di rumah baru nya yang memiliki 2 lantai. tertulis sebuah kalimat yang merupakan mantra pemanggil dari...