DUA PULUH SEMBILAN

61 8 0
                                    


       

  "Aku tau, kamu kesini akan membebaskan kami? Kamu punya buku itu kan?"

Deg... Deg....

Jantung Vio berdegup kencang dengan mata terfokus menatap makhluk yang tepat berada beberapa centi dari wajah nya. Sungguh ini pengalaman terburuk yang aku alami, menatap sosok yang tak memiliki apapun di wajah nya, hanya mengeluarkan suara yang aku pun tak tau dari mana asal nya. Ekspresi dia sekarang pun aku tak tau bagaimana, tertawa, menyeringai atau apalah, yang jelas ekspresi menangis diriku lah yang sekarang ini ingin aku perlihatkan kepadanya. sayang..., Dia tidak bisa melihat nya.

    "Apa yang kamu mau dariku? Kenapa kamu memanggil ku kesini?"

  "Aku hanya ingin bebas dari buku itu, buku yang dibuat oleh orang gila harta, kekuasaan, yang ingin memiliki segalanya tapi dengan cara cepat."

  "Jadi ini salah satu dari sumur itu?"

  "Iya, Inilah sumur pertama dan akulah penghuninya, puluhan tahun aku dan jasadku terkubur didalam sana. Aku mohon bebaskan aku dari sini."

Dengan sangat pelan memelas dan sedikit lembut suara makhluk itu meminta kepadaku Dan lagi - lagi aku tak tau apa ekspresi nya saat ini.

   "Baiklah aku akan membantu mu, tapi tunjukkan arah dimana letak ke 4 sumur lagi dan arah keluar dari hutan ini."

"Aku akan tunjukkan jalan nya, coba kamu mendekat dan lihat ke dalam sumur itu," perlahan kaki Vio melangkah mendekat, gelap..., Itulah yang Vio lihat dibawah sana.
 
  Daannnn..., Bughh....

   Aaaaaaaaaa.....!!

   Hihihihihii.....

  "Mudah sekali membohongi mu manusia, silahkan kamu menggantikan posisi ku sebagai tumbal di dalam sana."

   Hihihihihii.....

Sosok itu pun melayang menghilang begitu saja setelah berhasil mendorong v5io jatuh kedalam sumur itu.


             ***

      Vio...,
Vio...,

   Mereka berteriak setelah mengetahui kalau Vio tidak ada di penginapan, wajah panik mereka terutama Rangga yang sangat - sangat khawatir akan keadaan orang yang sangat dia cintai.
  Akhirnya Rangga memutuskan untuk pergi kehutan mencari Vio, karena tidak ada tempat lain selain hutan itu, yang berada dekat dengan penginapan, Neta tetap tinggal untuk menjaga adik nya Aira. Ririn pun diminta berjaga jaga disana, karena keadaan Ririn belum terlalu fit setelah memuntahkan semua isi perut nya.

   "Rangga, kamu hati-hati," ucap mereka, temukan Vio ya Ngga, cuma kamu harapan kami," wajah sedih kedua sahabat Vio itu membuat semangat Rangga semakin besar untuk menemukan Vio. Walaupun rasa kekhawatiran yang sama menyelimuti pikiran Rangga saat ini.

"Kalian bantu aku lewat doa ya, karena semua yang terjadi atas seizin Allah.

  Rangga mulai memasuki hutan yang begitu gelap, untunglah masih ada penerangan dari cahaya senter yang ia genggam di tangan kanan nya.

Vi..., Vio....
  Apa kamu mendengar ku Vi...?

    Yy Allah lindungi dia dimana pun dia berada Aamiin.
Semakin masuk kedalam hutan, semakin terasa hawa mistis dari hutan itu, terasa jelas, bahkan sangat jelas setelah Rangga mendengar berbagai suara suara yang ada di dalam sana.

Hai... Mau kemana?

   Bulu kuduk Rangga merinding seketika, aku lebih memilih menghadapi penjahat dari pada setan, ucap Rangga dalam hati. Dengan ekspresi wajah yang sangat terpaksa untuk tetap tegar di depan setan itu. (Emang itu setan peduli dengan wajah Rangga).

  Siapa kamu??!

  Tampak kan wujud mu jika kamu benar - benar laki-laki? (Gila nih Rangga, mau ngadepin setan apa nantangin preman?)

   Perjalanan Rangga terganggu karena ulah - ulah dari penunggu hutan itu, sampai akhirnya Rangga menemukan sebuah gubuk tua di bawah pohon beringin besar, tak jauh dari dia berdiri sekarang.

    "Assalamualaikum...,
Permisi..., Apa ada orang?
Ahh masa iya ada orang tinggal disini? Tapi lampu tembok ini seperti nya masih baru. Dengan sedikit keberanian...,

Kreeetttt....

  Pintu pun terbuka memperlihatkan isi dari gubuk itu, hanya ada anyaman tikar dari daun untuk alas tidur dan dapur yang sepertinya habis digunakan, terlihat jelas masih ada kepulan asap - asap kecil di bara arang yang tertumpuk disana.

Hallo..., permisi....

   "Apa yang kamu lakukan disini anak muda?"

Rangga tersentak kaget saat berbalik menatap wajah orang yang baru saja bertanya padanya.

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang