Hari pertama disekolah, rasa sedikit canggung menghinggapi Viona, tapi bukan Viona namanya kalau tidak bisa melewati hari ini.
Buktinya dikota kota sebelum nya Vio mampu menjalani semuanya dengan lancar."Haii ... " Sapa teman sebangku vio.
"Yyy, Haii juga," Vio membalas sapaan temannya.
Ririn adalah teman pertama untuk Vio hari ini, sekaligus teman sebangku nya di kelas, mereka cukup akrab karena Vio memang tipe orang yang mudah bergaul, mereka pun asik berbicara sambil menunggu jam pelajaran dimulai.
"Dia siapa?" ucap Vio dalam hati sambil mengerutkan dahi nya, saat melihat sosok yang sedang mengintip dibalik jendela kelas nya, memakai seragam yang sama dengan yang Vio pakai saat ini, dengan berwajah pucat sosok itu menatap Vio.
"Vi ...!"
(Masih bengong)"Vioo ...." Ucap Ririn sedikit keras.
"Ekh, Emm ... Iya Rin."
"Kamu bengong kenapa sih Vi?"
"Ituu ... " Saat Vio menunjuk ke arah jendela dan sosok itu sudah hilang entah kemana.
"Itu apa?" Desak Ririn yang penasaran.
"Mmmmm ...."
"Selamat Pagi anak - anak ..." Sapa seorang guru laki - laki yang baru saja masuk ke ruangan kelas Vio.
"Selamat Pagi pak," sahut siswa siswi serentak, begitu pun dengan Vio dn Ririn.
"Yang tadi lupain aja, nggak usah dibahas lagi," bisik Vio pelan di telinga Ririn.
"Hhh ...?" Ririn tanpa ekspresi.
Pelajaran sejarah pun dimulai oleh guru muda yang bernama Pak.Arianto atau akrab di sapa dengan Pak.Ari, beliau mungkin satu - satu nya guru termuda di sekolah Vio.
***
Setelah satu jam, pelajaran sejarah pun selesai disusul dengan pelajaran bahasa Indonesia, tibalah waktu istirahat untuk mengisi perut yang mulai lapar atau hanya sekedar minum dan nyemil sesuatu."Vi ... Kita ke kantin yukk?" Ajak Ririn sambil menarik tangan Vio pelan.
"Emm ... Aku masih kenyang deh Rin."
"Ahhh ... Vio nggak asik, temani aku aja makan, nanti aku traktir juga es campur yang paling populer di kantin ini, asli enak banget, rugi banget kalau kamu nggak nyobain di hari pertama mu ini," Rengek Ririn sambil menggandeng Vio dengan wajah memelas.
"Iya, iya, deh, dengar kata - kata traktir aku jadi semangat," ucap Vio sambil tertawa kecil.
"Tuh kan Viio ...."
"Hehee, nggak ko Rin, aku cuma bercanda aja."
Mereka pun tertawa pelan sambil menyusuri koridor kelas menuju arah kantin.
***
POV Rangga
Masih duduk manis dirumah di depan televisi, itu yang dilakukan Rangga saat ini. Karena masih 1 jam lagi Rangga akan berangkat menjemput Viona di sekolah.
Rumah Rangga dan Vio hanya berjarak kira-kira 1 km dan nambah setengah km untuk sampai ke SMK tempat Vio besekolah sekarang. Rangga memiliki seorang adik bernama Ayu dan seorang ibu yang sangat ia sayangi bernama ibu Rania.Rangga hanya tinggal bertiga di rumah yang cukup sederhana, Ayah Rangga sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena sakit sakit tan. oleh sebab itulah Rangga yang menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai adik nya yang masih duduk di bangku kelas 8 atau kelas 2 SMP. Beruntung Rangga sudah menyelesaikan kuliah nya dan sudah memiliki gelar sarjana ekonomi, yahh ... walaupun begitu tapi nasib baik belum singgah di kehidupan Rangga, karena semua lamaran yang dia sebarkan ke setiap kantor, perusahaan, belum juga membuahkan hasil sebuah panggilan kerja. Namun itu tidak membuat Rangga putus asa, apapun pekerjaan nya sekarang, semua itu pasti ada rencana yang baik dari sang pencipta untuk nya.
Waktu nya pun tiba, Rangga berjalan menuju teras rumah nya dan masuk kedalam mobil yang sudah terparkir di depan halaman. Dengan kecepatan sedang, Rangga menyusuri jalanan kota yang sedikit lenggang dari kepadatan lalu lintas.
"Akhir nya sampai juga," ucap Rangga saat sampai di halaman parkir sekolah, Rangga menyandarkan badan nya di kursi kemudi, sambil menunggu sang Nona sekaligus sosok yang selalu ada dalam pikiran nya sekarang, menunggu dia keluar dari gerbang sekolah dengan wajah yang ceria, itulah harapan Rangga saat melihat nya nanti."Semoga hari pertama nya ini berjalan lancar, Aaminn," (ucap rangga dalam hati).
***
Tok ... Tok ... Tok ...
Bunyi kaca mobil yang diketuk seseorang, Rangga mengucek ngucek mata nya sambil melihat siapa yang mengetuk, ternyata Vio yang berada dibalik kaca jendela mobil itu.
"Maaf Vi, ternyata aku ketiduran,"ucap Rangga sambil membuka separuh kaca mobil di sebelah kanannya.
"Iya nggak papa kok," sahut Vio dengan senyum yang mengembang di bibir nya.
Rangga pun membalas senyuman itu dengan senyuman termanis nya.
"Emmh ... keren banget sih," ucap Vio dalam hati.
Husst ...! Vio mengusir kata - kata nya barusan yang terlintas dipikiran nya.
Mobil mereka pun melaju menuju arah pulang ke rumah Vio.
Jangan lupa bagi vote nya yah, butuh krisar nya juga.
Follow akun ku yah...🤗😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA ADA SELESAI/TAMAT
Horror#peringkat 8 di gost 23122018#3digosh 10/01/2019#3diarwahpenasaran13032019#peringkat 1 di gost01092019# Berawal dari sebuah buku yang dia temukan di rumah baru nya yang memiliki 2 lantai. tertulis sebuah kalimat yang merupakan mantra pemanggil dari...