"Aku langsung pulang aja ya Vi," Ucap Rangga setelah membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Vio untuk turun.
"Tapi, kalau kamu butuh aku, telfon saja ya.""Owhh oke, yasudah kalau begitu, kamu hati - hati dijalan."
"Siip," ucap Rangga sambil tersenyum simpul.
"Assalamualaikum.""Waalaikumsala," sahut Vio.
***
Setelah selesai berganti baju dan makan siang, Vio langsung menuju ruangan yang bersebelahan dengan kamar nya, apalagi kalau bukan perpus pribadi nya.
Vio masih penasaran dengan buku kemarin, buku itu masih berada ditempat yang sama saat Vio melihat nya.
"Emm ... mungkin si Mbok yang meletakkan kan disana lagi," gumam Vio.Vio mencoba meraih buku itu lagi untuk mengambil nya.
Bug ...
Bug ...
Bug ...
Bug ...Belum juga sampai tangan Vio memegang cover buku itu, Vio sudah dikaget kan dengan buku - buku yang lain berjatuhan dari tempatnya tanpa sebab.
"Aaaaaaa ...!"
Vio beteriak keras diruangan itu, saat salah satu dari buku itu melayang ke arah Vio."PERGI ...!!" Ucap vio dengan ketakutan.
Vio mencoba berlari ke arah pintu dan mencoba membuka gagang pintu itu, tapi sayang, pintu itu seperti terkunci dari luar, dengan susah payah Vio mencoba membuka nya, yang tidak membuahkan hasil apapun, sedangkan buku - buku yang berjatuhan tadi sedang melayang layang di seluruh ruangan.
"Tolooong ... !
"Tolooong ... !
Teriak Vio sambil menggedor gedor pintu, tapi tidak ada yang mendengar."SIAPA KALIAN ... ?!"
"Pergi dari sini!""Hahahahaa ... !"
Terdengar suara tawa yang menggema diseluruh ruangan."PERGII ... !"
Teriak Vio dengan sekencang kencang nya sambil menutup kedua telinganya dan berjongkok di sudut ruangan, ditengah suasana tegang saat itu tiba - tiba,
Ceklek ...
Pintu ruangan pun terbuka, disusul seseorang masuk."Nduk ...
"Nduk ...
Terdengar suara mbok Darsih dengan membawa segelas jus strowberry pesanan vio ditangan kanannya."Nduk ...!"
Panggil mbo Darsih dengan wajah terkejut saat melihat Vio yang sedang duduk meringkuk takut di sudut ruangan.
Vio pun ikut terkejut dengan sentuhan tangan mbok Darsih di pundak nya."Kamu kenapa Nduk?"
"Mbok ... , Itu ada ...," Ucap Vio ketakutan, sambil melihat ke sekeliling ruangan.
HENING .... !
Seluruh ruangan terlihat biasa saja, tidak ada buku - buku yang jatuh bahkan yang terbang kemana - mana seperti yang dialami Vio baru beberapa detik tadi, semuanya terlihat normal.
Bengong dengan mata yang melotot, Vio masih diam mematung ditempat."Kamu baik2 saja Nduk?" ucap mbok darsih sambil mengelus rambut vio.
Vio lansung memeluk nya dengan bulir - bulir bening yang menetes dari bola mata nya.
"Aku tidak apa - apa mbok, aku hanya ... ketakutan," ucap Vio sambil mengusap air matanya yang terus menetes.
Baru kali ini Vio merasakan takut seperti ini, apalagi mengalami hal - hal diluar nalar seperti ini, karena Vio bukanlah seorang indigo yang memiliki kemampuan berinteraksi dengan alam sebelah. Vio masih bingung dengan kejadian - kejadian ganjil yang menimpa nya saat ini, kenapa dia bisa melihat makhluk yang tak kasat mata.
Mungkin ini adalah nasib yang kurang beruntung untuk Vio, karena dia tak sengaja memanggil arwah - arwah penasaran itu, lewat tulisan dibuku yang dia baca, mereka masing - masing memperlihatkan wujud mereka ke Vio. Suka tidak suka, Vio harus menjalani nya sampai menemukan jalan keluar yang terbaik untuk mengakhiri segalanya.
Vio sekarang mencoba untuk lebih tenang dan relax menikmati jus strowberry nya di ruang tengah dilantai bawah, walaupun hanya satu teguk yang masuk di tenggorokan nya.
Vio masih terus saja melamun, sambil menatap gelas jus milik nya.***
Malam pun tiba, Mama dan Papa nya pun sudah ada dirumah dan makan malam bersama saat ini.
"Vi ... Kamu kenapa?" tegur Mamanya yang melihat Vio melamun sedari tadi.
"Emm ... Nggk apa - apa ko mah, Vio hanya kecapek an saja."
"Owhh yasudah selesai makan, kamu langsung istirahat saja."
"Iyaa mah," ucap vio.
Merebahkan diri di kasur dan menatap langit - langit kamar nya, mencoba memejamkan mata untuk cepat tertidur. tapi mata nya masih saja enggan terlelap, Vio pun menatap layar ponsel nya untuk sekedar membuang rasa bosan dan rasa takut yang masih menghinggapi nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA ADA SELESAI/TAMAT
Horror#peringkat 8 di gost 23122018#3digosh 10/01/2019#3diarwahpenasaran13032019#peringkat 1 di gost01092019# Berawal dari sebuah buku yang dia temukan di rumah baru nya yang memiliki 2 lantai. tertulis sebuah kalimat yang merupakan mantra pemanggil dari...