DUA PULUH TIGA

96 12 0
                                    

  Rangga duduk di mobil yang sama dengan Dewi.
Dewi menyetir mobil dengan kecepatan sedang, seperti nya saat ini Rangga juga sedang berfikir kemana Dewi akan membawa nya.
Rangga juga tidak mau terlalu banyak bertanya, yang jelas semua nya ini bisa membuahkan hasil untuk menyelamatkan Vio sahabat nya sekaligus cinta nya.

Mobil pun berhenti di sebuah tempat yang mungkin saat ini membuat Rangga mengereyitkan dahi nya,apa maksud dewi membawa nya kesini.

   "RSJ (Rumah Sakit Jiwa) HUSADA "


       ***

   Vio baru terbangun dari tidur nya yang nyenyak tadi malam, sambil memeluk buku itu.
Astaga..., aku malah ke enakkan tidur sampai nggak dengar alarm sholat subuh.
Jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul 06:00 pagi.
Vio pun bergegas untuk bersiap siap pergi ke sekolah.

   "Vi, aku benar - benar bingung Vi?"

  "Kamu kenapa Neta??"

"Gimana ya Vi, dua hari lagi Ayah dan Ibuku pulang dari luar kota, aku harus jawab apa kalau keadaan Aira masih seperti sekarang ini?"

  Di jam istirahat Neta sangat - sangat memohon bantuan sebuah solusi untuk masalah nya.
Vio pun mencoba menenangkan Neta untuk tetap sabar, kita pasti akan nemuin jalan keluar nya Neta, aku janji aku akan bantu kamu semampu yang aku bisa.

"Iya Neta, aku juga bersedia untuk bantu kalian semua, kita kan sahabat, apapun itu kita akan hadapi ber sama - sama."

"Terimakasih yah, kalian memang sahabatku yang terbaik," ucap neta dengan mata yang berkaca-kaca.

       ***

  Dewi dan Rangga perlahan keluar dari pintu mobil dan melangkah masuk ke RS itu.

"Selamat pagi Suster, apa bisa saya ketemu dengan dokter Milka?"

"Pagi juga mba, maaf mba Dokter Milka sedang ke luar, mungkin stengah jam lagi beliau akan kembali."

"Owhh, baiklah kalau begitu, saya akan menunggu, terimakasih Sus."

"Iya mba sama - sama."

    Dewi melangkahkan kaki nya dengan pelan tapi pasti, melewati lorong demi lorong rumah sakit itu, setelah lorong ke empat tibalah Dewi dan Rangga berada di depan sebuah kamar yang berisikan hanya satu pasien didalam nya, terlihat dari kaca kecil persegi panjang yang berada di sebelah pintu kamar itu, Dewi membuka pelan pintu kamar itu.

Ceklek....

  Rangga pun ikut melangkah kan kaki nya masuk ke ruangan itu, bersih, rapi, itulah yang Rangga lihat. Rangga tak banyak bertanya tentang yang dia lihat sampai Dewi meminta seorang perempuan itu berkenalan dengan Rangga.
   Rangga menerima uluran tangan perempuan itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, perempuan itu hanya menatap tajam pada Rangga.

   Akhh..., sepertinya Rangga mengingat sesuatu, bukankah perempuan ini yang berada dilukisan rumah Dewi.

   "Kamu benar Ngga."

Ucapan Dewi sontak saja membuat Rangga kaget, yang sedari tadi melamun memikirkan semuanya.

  "Ini Rara adik aku, korban dari buku terkutuk itu."

  "Bagaimana dia bisa seperti ini Wi?"

"Karena aku telat menolong nya Ngga."

"Maksud kamu?"

  "Sebenarnya waktu itu adikku sudah seminggu mengalami keanehan setelah kami tinggal dirumah itu, tapi kami..., aku Ayah dan Ibu malah menganggap Rara stres. Kami tidak percaya apa yang dia katakan tentang makhluk - makhluk astral yang mengganggu nya dan meneror nya. Pernah mereka mencoba mencelakakan Rara, lagi - lagi kami berfikir Rara lah yang melakukan itu kepada diri nya sendiri.
Hiks..., hiks..., hiks...
Dengan tetesan air mata, Dewi terus saja bercerita.

  Sampai akhirnya kejadian tragis itu terjadi menimpa keluarga kami, Rara sempat berpesan dan menahan kepergian ibu dan ayah ke luar daerah, karena sewaktu ingin berangkat, Rara melihat sosok arwah jahat sedang berada didalam mobil Ayah, tapi mereka tidak percaya apa yang Rara katakan.
Setelah dua jam perjalan, telfon rumah pun berbunyi, mengabarkan berita duka tentang kecelakaan yang menimpa mobil orang tua kami yang mengakibatkan mereka meninggal ditempat kejadian. Saat itu aku sangat hancur, begitupun Rara yang sangat terpukul dengan kejadian itu.

Dua bulan berlalu setelah kepergian orang tersayang kami, Rara mulai terbuka dan membuktikan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Mau tidak mau aku harus percaya, karena banyak kejadian aneh yang terjadi dirumah saat itu, sampai akhirnya aku pun mencari jalan keluarnya bersama lewat buku terkutuk itu.








     #follow and vote nya yah....maaf banget yy bru bisa lanjutin,soalnya baru sembuh dari sakit juga...jadi terganggu mood nya buat nulis..aku usahain cerita ini cepat selesai...terima kasih banyak buat kalian yang sudah mau membaca dan menunggu lanjutannya...
Good night yah....next aku smbung lagi....🤗😍😊#

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang