TIGA BELAS

108 11 0
                                    

     ***

  Setiap hari kejadian - kejadian aneh terus saja menghantui kehidupan nya, entah sampai kapan semuanya berakhir. Vio belum juga menemukan apa sebenarnya kesalahannya hingga mengalami hal seperti itu.

Teman - Teman nya juga mulai khawatir dengan sikap Vio yang mulai berubah, seperti bukan Vio yang mereka kenal. Vio yang ceria dan selalu happy dengan siapa saja yang mau menjadi teman nya. Sekarang berubah menjadi Vio yang pendiam, selalu menyendiri, hanya sesekali berkumpul disaat ada tugas kerja kelompok.

***

   Matahari sudah mulai tenggelam, menyisakan biasan cahaya merah di ufuk barat.

Seorang gadis masih setia duduk dihalaman, menikmati taman bunga yang mulai bermekaran.

"Apa..., ? Aku harus apa?"

Aku tak tau apa yang terjadi padaku sekarang, kenapa mereka semua menuntut kebebasan dariku?, bagaimana aku harus mengakhiri semuanya?.

"Kamu pasti bisa melakukan nya."

Terdengar suara seseorang yang menjawab pertanyaan Vio, padahal kata - kata itu hanya terlintas di dalam hati Vio, tapi kenapa dia bisa menjawab nya.

Bulu kuduk Vio meremang, dia mulai merasakan kalau yang menjawab pertanyaan nya tadi bukanlah manusia.

Deg..., deg..., deg....

Mata Vio melotot tanpa berkedip sedikit pun, setelah melihat apa yang ada dihadapan nya sekarang.

Dag..., dig..., dug....

Suara degupan jantung semakin cepat seperti aliran darah yang terasa semakin hangat mengalir disekujur tubuh nya.

" Si..., siapa kamu?!" Tanya Vio masih dengan perasaan gugup.

  Seorang pria berparas sangat tampan, berkulit putih, manik mata berwarna kehijauan dan postur badan yang sangat - sangat ideal untuk seorang laki - laki. Dia sedang berdiri dihadapan Vio. Menggunakan pakaian seperti jubah berwarna putih dengan senyum tipis dibibir dan memperlihatkan lesung pipit yang berada di kedua pipi nya.

Vio masih terpaku menatap nya.
Pria itu pun tidak menjawab pertanyaan Vio tadi.

Dia hanya tersenyum dengan senyuman yang mampu membuat takjub siapa saja yang melihat nya. Senyuman yang sangat manis, kedamaian dan ketenangan ada di dalam senyum itu.

   Tak lama kemudian terdengar suara adzan maghrib berkumandang. Walaupun suara nya samar - samar karena cukup jauh jarak rumah Vio dengan masjid terdekat.

  Pria itu lenyap entah kemana, belum sempat Vio berkata kata dan membalas senyumannya.

Vio pun bergegas masuk kedalam rumah untuk mengambil air wudhu dan menunaikan kewajibannya.
Tak henti - henti nya Vio selalu memanjatkan doa pada sang pencipta agar kehidupan nya kembali seperti dulu dan tidak diganggu oleh makhluk yang sudah berbeda alam dengannya. Tak bisa dipungkiri kalau kita memang hidup berdampingnya dengan MEREKA hanya saja orang - orang yang terpilih lah yang mampu merasakan kehadiran mereka.

***

  Alunan lagu dari Ed sheraan pun memecah lamunan Vio yang sedang duduk di kursi meja belajar nya.

Rangga Calling....

Vio menggeser ke gambar telfon yang berwarna hijau.

"Hallo, Assalamualaikum," Terdengar suara salam dari sebrang sana.

"Waalaikumsalam," Sahut Vio dengan ramah.

"Mmmm..., apa boleh aku ajak kamu makan diluar malam ini?"

...., ...., ...., Vio masih berfikir keras untuk menjawab ajakan dari Rangga.

"Vi..., kamu masih disana kan?"

  "Ii..., iya Ngga."

"Ada yang mau aku bicarakan Vi, aku nggak ada maksud apa - apa ko."

"Emm..., Oke kalau begitu, jam 20:00 ya kamu jemput aku."

"Oke, wassalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Tut..., tut..., tut....

Vio segera bergegas untuk bersiap siap memenuhi ajakan Rangga malam ini.

  "Haii...,!!

  Tupp...

Akhirnya kening Vio mencium pintu lemari.

Sapa an dari seorang pria tampan yang tiba - tiba muncul di samping nya saat dia bercermin, telah mengagetkan Vio, Hingga insiden itu terjadi.

"Kamu siapa sih?" Tanya vio dengan tangan yang masih mengelus ngelus kening nya.

"Maaf, ucap pria itu sambil tersenyum. Hati-hati ya, ada yang mengikuti kamu."

"Maksud kamu?" Mata Vio tajam menatap manik mata milik pria tampan itu.

Tok..., tok..., tok....

"Nduk, ada Rangga nunggu di depan."

"Iya mbok sebentar."

Hupphhh..., Lagi - lagi pria tampan itu menghilang tanpa jejak. Vio pun mendengus kesal karena tidak mendapatkan jawaban apa - apa dari pria itu.

Awas aja dia muncul tiba - tiba lagi dihadapan ku, gumam Vio.

Sekarang Vio sudah mulai terbiasa dengan kemunculan MEREKA yang entah dari mana dan mencari apa.
Yang terpenting Vio harus bisa mencari jalan keluar secepat nya.

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang