SEMBILAN BELAS

111 12 0
                                    

   Semua yang berada disana saling pandang, Neta pun terkejut dengan apa yang dilihat didepannya sekarang. Aira dengan rambut terurai berantakan sedang duduk di bangku meja riasnya tanpa sepatah kata pun menghadap ke jendela dan membelakangi orang - orang yang mendobrak pintu kamar nya tadi, tidak ada sesuatu yang ganjil di kamar Aira, mereka pun berpamitan karena merasa semuanya baik - baik saja.

  "Lami permisi dulu ya mba," ucap mereka.

  "Iya pak, mas, terimakasih banyak," ucap Neta sambil melemparkan sedikit senyuman tipis diwajahnya.

Setelah mengantarkan orang - orang tadi di depan pintu rumahnya, Neta pun kembali ke kamar Aira dan mendekat.

"Ra..., kamu baik - baik saja kan?" ucap neta dengan suara lembut nya dan tangan nya memegang pundak Aira.

Tak ada jawaban Aira sedikitpun, Neta berjalan ke depan menatap wajah adik nya yang sedari tadi kaku tidak ada suara atau pun bergerak.

DENGAN BOLA MATA YANG LEBIH BANYAK BERWARNA PUTIH, AIRA MENDONGAK MENATAP NETA YANG TEPAT BERADA DIDEPANNYA.

Mulai tersenyum palsu dan berubah menjadi menyeringai dengan tawa yang melengking.
HIHIHIHIHIIII....

"SIAPA KAMU??" Ucap Neta dengan bergetar ketakutan, saat melihat sosok adik nya sekarang.

"Aku..., Aku Aira kak," sahut nya, walaupun Neta tau kalau suara itu bukan lah suara adiknya.

"Bukan, kamu bukan adikku!!."

"Aku adikmu kak," ucap Aira sembari ingin meraih tangan Neta yang sedari tadi perlahan berjalan mundur.
Akhirnya Aira mampu menggapai tangan Neta dan mencengkram nya kuat, Neta berusaha melepaskan diri.

"Lepaskan aku..., lepaskan!!!."

"Aira mencekik nya dengan satu tangan saja yang memiliki kekuatan besar, membuat wajah Neta sekarang menjadi merah padam.

"Le,, lepaskan aku, Aaapa mau mu??"

"KEMBALIKAN BUKU ITU....!"

Neta pun sejenak berfikir, buku apa yang di maksud.

"Aku tidak tahu maksudmu...! Teriak Neta."

  "Adikmu yang membawa nya kesini, aku ingin pulang."
Hihihihi....

Neta semakin susah bernafas karena tangan nya yang berada di leher Neta semakin kuat, dengan sisa - sisa tenaga....

  Buggh....

Pukulan keras dari Neta pun tepat mendarat di bahu Aira, Aira pun jatuh tergeletak di lantai.

Huph, huph, huph.

Neta berusaha mengambil oksigen secepat mungkin, yang tadi hampir hilang untuk selamanya.
Neta meneteskan air mata saat melihat adiknya yang terbaring dilantai tak sadarkan diri.

Maaf kan kaka dek, air mata terus saja mengalir diwajahnya, berusaha membopong adik nya ke atas kasur.
Neta memberikan sedikit aroma minyak angin ke penciuman Aira,
Ra..., bangun, apa yang terjadi sama kamu? Kaka takut kamu kenapa - kenapa Ra.

  Sekitar lima menit, Aira pun perlahan membuka kedua mata nya.
Seperti orang yang baru sadar pada umum nya, dia tidak mengingat apapun yang terjadi padanya.

Neta pun tidak bisa berbuat apa - apa, karena tidak mungkin dia memaksa adik nya bicara disaat keadaan nya seperti ini, yang bahkan membuat Neta sedih dengan keadaan Aira sekarang. Biarlah waktu yang mengungkap segalanya, mungkin nanti pasti ada jalan keluar yang terbaik, ucap Neta dalam hati.

***

"Kamu istirahat saja dulu Vi, kamu kan baru pulih juga, besok - besok kita cari lagi bukunya," ucap Ednan sambil perlahan melepaskan pelukannya pada tubuh Vio. Kita pasti bisa ko menemukan buku itu lagi dan kamu pasti bisa ter bebas dari kutukan ini."

"Iya Ednan, terima kasih banyak karena kamu sudah mau menolongku dan sudah banyak membantuku."

"Bolehkah aku bertanya tentang sesuatu hal?"

  "Apa itu?"

"Sebenarnya kamu berasal dari mana? dan apa tujuan mu menolong ku? Maaf Ednan, bukan maksudku untuk tidak percaya sama kamu, tapi aku..., hanya sekedar ingin tahu." Ucap Vio sambil menundukkan wajahnya, karena sedikit takut kalau kata - kata nya akan menyinggung perasaan Ednan.

"Mmm..., iya Vi aku tau dan ngerti apa maksudmu, aku akan ceritakan semuanya, tapi sekarang belum saat nya Vi, maafkan aku, yang jelas, aku sungguh - sungguh ikhlas menolongmu keluar dari masalah ini."

Vio pun tersenyum manis menatap Ednan.
"Aku percaya sama kamu," ucap Vio sambil memegang tangan Ednan.



"Maaf banget yah..lama banget baru bisa update,asli buntu banget nih..minta masukkan nya dong di alur cerita aku ini,spa tau bisa buat ide baru di lanjutan nya..😊makasih banyak ya yang udah sempatin baca..jangan lupa vote dan krisar nya juga ya..plisssss....😁😁😘

MEREKA ADA   SELESAI/TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang