Hari ini, hari dimana Vio mulai masuk sekolah lagi, baru beberapa hari Vio meninggalkan nya tapi rasanya sudah berbulan bulan. Rindu dengan suasana disana walaupun sering terlihat penampakkan yang aneh - aneh tapi Vio sudah mulai bisa mengontrol dirinya untuk bisa menerima kenyataan kalau dia bisa melihat mereka, bagitupun sebalik nya.
Semua siswa siswi masuk kelas saat bel masuk berbunyi, tak sempat mereka mengobrol, entah kenapa hari ini mereka semua datang tepat waktu, lima menit sebelum bel masuk kelas berbunyi. Untung saja mereka tidak terlambat, kalau tidak, pasti mereka akan berhadapan dengan guru bahasa inggris yang terkenal killer nya.
Hai...,
Hai...,
Hai...,Mereka hanya saling sapa ditempat duduk masing - masing sambil mengangkat, melambai dengan sebelah tangan nya.
Pelajaran pun dimulai.
***
"Neta...," Panggil Vio dari jauh dan sedikit berlari untuk menyamakan langkah kaki nya di samping Arneta.
"Iya Vi ada apa?"
Mungkin Arneta tau apa yang ingin di tanyakan viVo padanya. Benar saja, Vio menanyakan Aira yang tidak masuk hari ini. Neta pun berkata seadanya kalau adik nya sedang kurang enak badan, karena Neta pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada adik nya sekarang.
Rupanya Ririn sudah berada dikantin lebih dulu dan me mesan jus untuk mereka. "Nggak ada yang mau makan nih?" tanya Ririn kepada kedua orang temannya itu." Mereka hanya menggeleng - gelengkan kepala yang pertanda tidak untuk pertanyaan Ririn barusan.
"Yahhh..., padahal aku mau teraktir loh," ucap Ririn menggombali teman - teman nya itu.
Vio dan Neta hanya diam.
"Iihhh..., kalian, ada apa an sih? ko aku lihat ada yang berbeda dari kalian?"
"Nggak ada apa - apa Rin."
Sahut Vio dan Neta bersamaan, ehingga membuat Ririn melongo sendirian mendengar ucapan teman nya itu.
***
Hari - hari berlalu seperti biasanya, walaupun Vio menemukan keanehan pada Aira yang sekarang berubah menjadi lebih pendiam dan enggan tertawa.
Sepertinya ada yang disembunyikan Aira dari ku, mungkin juga dari kaka nya, aku harus mencari tau yang sebenarnya.
***Tok..., tok..., tok....
"Permisi, Assalamualaikum."
Seorang pria sedang mengetuk pintu rumah yang bercat kan warna toska namun pudar, halaman rumah yang kurang ter urus, rumput tinggi dimana - mana.
Ceklek....
Terdengar dari dalam ada seseorang yang membuka kan pintu."Ada Ap...,?? Kamu...!" ucap perempuan yang baru saja membukakan pintu. Perempuan itu heran kenapa pria ini tau tempat tinggal nya dan untuk apa lagi dia mencari nya, padahal dia sudah menceritakan semuanya dengan pria itu.
Tidak, aku rasa tidak semua nya yang dia ceritakan kemarin kepada Rangga.
Pria itu adalah Rangga yang sengaja mencari tau alamat Dewi yang ia temui di rumah sakit waktu itu, Rangga berpikir bisa mengorek sedikit informasi mengenai buku terkutuk itu."Apa sebenarnya yang kamu inginkan dariku?" Tanya Dewi pada Rangga dengan tatapan tidak suka karena sudah mengganggu waktu nya.
"Bolehkah kita bicara?"
Dewi berfikir sejenak, "Baiklah, silahkan masuk."
Tidak seperti nuansa diluar rumah nya yang kusam, didalam ruangan ini terlihat begitu rapi dan bersih, semua barang - barang pun tertata indah pada tempatnya masing - masing.
Kecuali pajangan lukisan - lukisan yang ada di ruangan itu. Lukisan seorang gadis cantik mungkin hampir seumuran dengan Dewi, hanya saja ekspresi di lukisan itu tidak ada yang tersenyum, hanya menatap tajam dan kosong.Siapa yang ada dalam lukisan itu?ucap Rangga dalam hati.
"Silahkan diminum," ucap Dewi sambil membawakan nampan yang berisi teh hangat.
"Terimakasih, siapa yang ada dilukisan itu?" tanya Rangga langsung.
"Dia adikku."
"Dimana dia?" tanya Rangga tak sabar.
"Untuk apa kau bertanya? Haruskah aku menjawab pertanyaan mu?."
"Wi, aku tau kalau aku lancang, aku hanya ingin membebaskan temanku dari kutukan buku itu, dia selalu diteror Wi, disakiti oleh arwah - arwah itu dan aku harus menolong nya. Kamu bilang waktu itu kamu pernah tinggal dirumah yang Vio tempati sekarang dan kamu juga mengetahui tentang buku itu, tolonglah aku Wi, aku tidak tau minta bantuan kesiapa lagi, hanya kamu satu - satu nya yang mengetahui tentang ini semua."

KAMU SEDANG MEMBACA
MEREKA ADA SELESAI/TAMAT
Horror#peringkat 8 di gost 23122018#3digosh 10/01/2019#3diarwahpenasaran13032019#peringkat 1 di gost01092019# Berawal dari sebuah buku yang dia temukan di rumah baru nya yang memiliki 2 lantai. tertulis sebuah kalimat yang merupakan mantra pemanggil dari...