12. AKU PULANG

1.8K 354 126
                                    

AKU PULANG

By : uso129

Menenangkan rasanya, mendengar deru ombak yang berubah menjadi buih saat bertemu pasir pantai. Ombak-ombak itu seakan tidak pernah lelah berkejaran di garis pantai walau ujungnya nanti ia hanya akan menjadi buih yang meninggalkan bekas basah di pasir. Walau begitu Aku menyukainya, belum lagi semburat jingga di ujung ufuk yang membuat suasana di tempat ini benar-benar menenangkan, cukup menenangkan hatiku yang sedang dibalut kekecewaan.

Aku hampir selalu seperti ini, ketika suasana hatiku memburuk Aku akan melepaskannya dengan melihat mahakarya Tuhan atau mungkin mahakarya manusia yang membuatku sedikit melupakan persoalan hidup yang tidak ada habisnya. Namun kali ini berbeda, Aku sudah melintasi samudera dan melayang di antara awan-awan, Aku sudah menapaki lapisan aspal di perkotaan hingga tanah basah di pedesaan, Aku sudah terjun bersama ribuan butir air bahkan bersama hembusan angin. Tetapi Aku masih belum bisa melupakannya, melupakan wajah teduh itu, wajah seseorang yang pernah Aku cintai tanpa sedikitpun keraguan, wajah pendamping hidupku, Do Kyungsoo.

Aku bisa tidak mengingatnya selama Aku sibuk mengagumi apa yang kulihat dengan mataku tetapi semesta seolah begitu mengaitkan Aku padanya, Aku akan seketika mengingat semua kenanganku bersamanya ketika sebuah momen kecil tercipta di hadapanku. Seperti saat Aku berada di Mosta Doma Church, Aku duduk di salah satu barisan gereja yang memiliki cerita mengangumkan akan kuasa Tuhan itu, ketika Aku menghadap altar ajaibnya Aku melihat diriku di sana, mengenakan jas dengan mawar putih di saku berhadapan dengan Kyungsoo yang tersenyum penuh kebahagiaan, Aku tahu itu adalah kenangan yang dibuat oleh otakku tetapi Aku sempat menikmatinya hingga Aku tersadar dan harus segera keluar dari gereja itu.

Katakan saja jika otakku benar-benar merespon begitu cepat jika itu berhubungan dengan Kyungsoo, Aku juga ingat Aku pernah merasa begitu beruntung memiliki seorang Do Kyungsoo dalam kehidupanku, menurutku pria itu benar-benar mendeskripsikan sosok malaikat bagiku. Kyungsoo pernah meninggalkanku yang sedang mengajaknya berbicara hanya untuk menolong seorang anak kecil yang menangis karena terpisah dari Ibunya, saat itu Aku benar-benar ingin mengatakan hal serius tetapi melihat dirinya menenangkan anak itu dan membantu anak yang bahkan tidak dikenalnya menemukan Ibunya, Aku tidak bisa melakukan apa-apa, lagi-lagi Aku terpesona padanya.

Kenangan yang berurusan dengan Kyungsoo tidak semuanya membuatku tersenyum penuh keceriaan namun terkadang menguras emosi. Aku pernah melihat sepasang kekasih yang bertengkar di loby hotel yang kutempati saat Aku berada di Monte Carlo. Kyungsoo dan Aku pernah bertengkar hebat sampai Aku melemparkan sebuah vas bunga ke dinding di belakangnya, pertengkaran itu yang memicu munculnya sekat pada hubungan indah kami.

Begitulah, Aku memang akan selalu mengingat semua kenangan bersama Kyungsoo saat diujung hari seperti ini, terlebih ditemani dengan suara ombak dan sinar jingga yang hangat ini. Bohong jika Aku tidak merindukannya, Aku benar-benar merindukannya saat ini tetapi Aku belum siap jika harus bertemu dengannya atau mendengar suaranya lagi, kejadian yang terjadi hari itu masih membuatku takut untuk bertemu lagi dengannya, benar-benar takut.

"Kau tidak pulang Chanyeol?"

"Masih banyak tempat yang belum Aku kunjungi Baek."

"Pulanglah, Kyungsoo pasti akan memaafkanmu."

"Dia yang harusnya meminta maaf padaku."

"Dia menunggumu Chanyeol, dia bahkan_"

"Aku tidak ingin mendengar cerita itu, jika kau menelfonku hanya untuk menceritakan semua tentangnya lebih baik jangan pernah menelfonku lagi."

"Maaf, hanya saja kau pergi terlalu lama Chanyeol, kau memiliki kehidupan yang harus kau jalani di sini Park Chanyeol."

"Aku akan memikirkannya, terima kasih untuk segalanya Baekhyun."

Chansoo Writing Competition 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang