[Kategori : Fanfiction & Meme]
45 karya peserta FF Competition 2018 sudah dipublish pada work ini.
11 karya peserta Meme Competition 2018 sudah dipublish pada Instagram kami.
Silakan menikmati karya-karya peserta, dan jangan lupa tinggalkan komentar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari merayap gelap saat seorang yang disebut sebagai tamuku diperkenalkan oleh Kris. Bukan seperti sosok yang mampu membangkitkan gairah tentu, melainkan hanya bocah remaja dengan seragam sekolahnya yang tampak kusut. Membuatku harus mengulum senyum ambigu.
Dengan sedikit ragu, aku mulai menuntunnya menuju pertunjukkanku. Lagi, aku dibuat tersenyum dengan tingkahnya yang lugu. Masih jelas dalam ingatanku, lengannya yang putih kekar tidak berhenti bergetar saat aku memintanya menyusuri setiap lekuk dari kepolosanku. Serta wajah tampannya yang memerah, tidak pernah kusangka berhasil sepenuhnya mengecohku. Dia bahkan mengaku bahwa denganku adalah yang pertama kalinya. Dan aku percaya.
Namun siapa sangka, hanya dengan sedikit spasi setelah ciuman panas kami, dia mulai menunjukkan tentang bakat alami yang dia miliki. Perlahan dan pasti, mengungkungku dalam belenggu nikmat maha dahsyat. Pun menderaku dengan sentuhan dan gerak penyatuannya yang membuatku hampir mati sekarat. Harus ku akui, dia seorang pria pemula yang luar biasa hebat.
Karena setelah satu malam yang kami habiskan dengan beberapa kali pelepasan itu, dia berhasil meninggalkan jejak hantu yang sampai saat ini tidak luput menggentayangiku, candu dan rindu.
Hanya saja, setelah satu pertemuannya denganku, dia tidak lagi muncul dalam ranah kehidupaku yang perlahan menjadi kacau. Larut dalam kehilangan untuknya yang bahkan bukan siapa-siapaku. Pun bertahan pada rasa lelah untuk segala pengharapan bodoh tentang sosoknya yang kusemogakan menjadi bagian daripada takdir baikku.
***
"Kris aku tidak bisa melakukan itu lagi."
Aku menatap Kris yang juga tengah memandangiku. Dia baru saja mendatangi flat kecilku tepat beberapa menit lalu. Dan dengan degala rasa percaya dirinya memintaku untuk memenuhi keinginannya menemui seorang tamu yang katanya sangat menginginkanku.
"Kau bisa Kyungsoo, kau dulu adalah terbaik yang kumiliki."
"Itu dulu Kris, dua tahun lalu. Dan aku sudah berhenti, dengan persetujuanmu."
