18. Sundown by The Sea

1.2K 215 105
                                    

Pada batu yang diterjang ombak, pada burung yang bebas mengepakkan sayapnya menyambut senja, kepada siapa dia mesti bicara?

Wahai langit jingga kemerah-merahan, apa kau mau mendengar keluh kesah dari hati lelaki bisu yang rindunya sudah menggunung pada sang kekasih? Di manakah pujaannya sekarang? Kau yang terbentang luas mengelilingi bumi pasti tahu. Hanya sayang seribu sayang, kau tak bisa menjawabnya.

"Chanyeol.... "

Panggilan dari arah belakang membuat lelaki yang semenjak tadi duduk di tepi pantai menoleh sedikit. Tubuhnya meringkuk. Air dari ujung ombak terkadang menyapa kakinya, seakan ingin mengalihkan atensi dari surya yang hendak tenggelam. Meski lelaki itu tetap pada objek di depannya. Hingga suara tadi kembali terdengar.

"Ayo, pulang."

.

.

.

Sundown by The Sea

By : yeollieah

Romance & Drama

AU, GS.

.

.

.

Desa Seribu Kenangan, 12 Juni 2018

Kekasihku,

Do Kyungsoo

Di tempat yang tak kuketahui.

Pada Kyungsoo, wanita tersayangku. Bagaimana keadaanmu hari ini? Pasti baik, bukan? Tiap harinya aku selalu mendoakanmu.

Melihat tanggal di atas, apa kau ingat ini hari apa? Semoga kau masih mengingatnya. Sebab, ini adalah hari penting kita. Hari di mana senja terindah tampil, juga ketika kita resmi menjadi sepasang kekasih. Kau seorang perempuan kota yang hiperbola akan senja akhirnya menjadi milikku, seorang pemuda bisu yang ketenangannya di pantai kau ganggu dua tahun lalu.

Entah bagaimana takdir bekerja, Sayang. Tapi nyatanya kita bahagia. Di kala senja tiba, kita menikmatinya bersama. Dalam kesunyian, hati kita berteriak kagum pada baskara indah di depan mata. Itulah kebiasaan kita, dulu.

Apakah senjamu di sana sama indahnya seperti milik kita?

Kyungsoo, kekasihku, kutuliskan surat ini saat bulan tengah merajai langit. Sudah malam, Sayang. Aku akan tidur dan berdoa agar mimpimu indah—aku ingin kau memimpikan kita. Serta, aku terus berdoa semoga semesta bermurah hati mempertemukan kita segera.

Penuh cinta,

Lelakimu, Park Chanyeol.

"Belum tidur?"

Suara lembut dari arah belakang membuat Chanyeol, pemuda yang baru menyelesaikan suratnya, terkejut. Kepalanya menoleh mendapati sang kakak, Yoona, tengah berdiri dekat pintu kamar. Pemuda itu menggeleng. Langsung saja Yoona segera memasuki kamar sang adik, duduk di tepi ranjang.

"Kau merindukannya?"

Yoona bertanya lagi. Wanita itu tahu benar Chanyeol masih mencintai kekasihnya yang hilang sejak dua tahun lalu. Entah apa yang membuatnya pergi tanpa pamit terlebih dahulu. Tak ada yang tahu.

Chanyeol menaikan sebelah tangannya di dada. Sebagai tunarungu, tentu ia mesti menggunakan bahasa isyarat untuk menjawab.

"Aku merindukannya tiap detik."

Chansoo Writing Competition 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang