38. Thanks for My New World

1K 180 10
                                    

Thanks for My New World

By : saanisaa24

Park chanyeol putra keluarga terkaya di Busan kini tengah termenung di balkon kamarnya. Satu bulan lagi dan semuanya akan berubah kebebasannya akan berkurang sedikit demi sedikit, karena itu bersama dengan helaan nafasnya tekad itu telah membulat sempurna.

Langkahnya dengan cepat menuruni anak tangga kediaman keluarga park lalu membuka dengan kasar pintu ruang kerja ayahnya.

"ayah, aku ingin mengatakan sesuatu" Tanpa ada rasa ragu chanyeol mengugkapkan keinginannya. "Ayah sebelum aku memulai bekerja dikatormu Aku ingin meminta sesuatu"

"apa?" sang ayah membalik lembar berkas bermap merah itu. Matanya sedikitpun tak melirik sang putra yang duduk dihadapannya.

"aku akan mengadakan perjalanan ke daratan tinggi Tibet tepatnya Daerah perbatasan U-Tsang dan Bhutan besok tidak perlu mengirim siapapun. Aku sudah mengatur semuanya" sontak emosi sang ayah meledak.

"Kau gila?! Itu daerah terpencil! Acaranya satu bulan lagi dan kau ingin mengakhiri hidupmu didaerah itu?!!" amukan itu bukan berasal dari ayahnya namun sang ibu yang baru saja mengantarkan secangkir kopi.

"Ayolah ibu, aku ini sudah dewasa biarkan aku menikmatinya" wanita itu tetap menatap kesal putranya.

"Kau boleh pergi. Tapi seminggu sebelum acara itu, kau harus kembali. Kau bisa?" mata sang ibu membulat tak percaya atas keputusan itu.
"Pasti ayah aku akan kembali dan melanjutkan pertunanganku. Aku berjanji"

Layaknya anak kecil yang baru mendapat mainan chanyeol langsung kegirangan dan kembali ke kamarnya meraih ponselnya dan langsung menelfon seseorang.

"aku telah dapat izin. Jemput aku besok jam 9."

Tak seperti biasanya Chanyeol terbangun dari tidurnya pukul lima pagi. Chanyeol benar benar merasa bersemangat pagi ini. Hari itu benar benar dimulai dengan senyuman.

Semuanya tak memenuhi ekspetasi, Chanyeol sempat mengerjap tak percaya. Daerah ini benar benar terpencil tidak ada rumah hanya pondok pondok kecil buatan masyarakat.

"Kau akan tinggal disini bersama seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Tenang saja dia juga berasal dari Busan" Chanyeol mengamati pondok yang akan ditempatinya.

"Itu dia Do kyungsoo" seseorang keluar dari pondok tersebut dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

"selamat siang, Saya Do kyungsoo orang yang akan membantu anda disini." senyumnya masih sama chanyeol sendiri merasa canggung dengannya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" chanyeol menoleh ke arah baekhyun yang sedang menyenggol bahu kyungsoo. Ia berfikir sejenak hingga Chanyeol paham satu hal, kyungsoo patuh pada baekhyun.

Seminggu berlalu begitu cepat, Chanyeol merasa baik baik saja tinggal disini walau kini ia tak bisa memakan daging. Kyungsoo? Ia hanya keluar sesekali selebihnya untuk mengerjakan tugas.

Tok..tok..tok

"kyungsoo? Sudah dua hari kau tidak keluar kamar. Kau baik baik saja? Aku sudah masak ayo kita makan." ajakan chanyeol kali ini di respon dengan cepat. Kyungsoo tengah berdiri dhadapannya dengan wajah berantakan.

"Kau tidak ingin mandi dulu?" kyungsoo menggeleng "aku lapar" segera diambilnya semangkuk sop buatan chanyeol.

"Akan ku ambilkan air. Setelah ini kau bisa mandi" pergerakan chanyeol terhenti saat kyungsoo menariknya untuk duduk berhadapan.

Chansoo Writing Competition 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang