9 - Si kembar

9.9K 349 1
                                    

Dani melanjutkan pekerjaannya.

Seseorang menghampiri dengan langkah ragu. Ia bernafas sesekali. Ia sangat gugup.

"Em.. Dani!" seru seseorang

Dani menoleh.

"Eh lo Dania. Eh maksud saya non." Dani menjawab gelagapan karena belum terbiasa.

"Em.. Em.." Dania terdiam seperti sedang berpikir

"Ada apa non? Ada yang harus saya kerjakan?"

"Em itu anu Mamah." omongan Dania selalu terhenti.

"Ibu? Ada apa dengan ibu? Ibu pingsan?"

"Nggak. Mamah nyuruh kita buat beli pisang di pasar."

"Oh saya kira ada apa non. Yasudah ayok!" Dani menyimpan selang air dan mematikan krannya.

"Mereka lucu deh!" ucap Bu Desi gemas melihat mereka berboncengan motor.

Pasar senja terlihat senggang. Tidak penuh namun tidak pula kosong. Hanya saja begitu sumpek di tukang buah.

"Ayo masuk. Kalo disini terus gak bakalan pernah diladenin non."

"Lo aja deh yang masuk." Dania merayu

"Loh kenapa? Ini motor takut ada yang gotong non."

"Gakpapa pokoknya lo aja yang masuk buruan!"

"Yakin gak ada apa apa?" Dani menggoda

"Gue gak suka kalo banyak orang." Dania akhirnya mengaku.

"Hah?" Dani tercengang

"Udah buruan!"

Dani menurut. Ia segera turun dari motor dan memasuki kios tukang buah. Dania menunggu di depan dan menjaga motor milik tukang kebunnya itu.

2 menit kemudian..

"Ayok pulang!" ajak Dani dengan sekantung kresek besar di genggamannya.

"Kok cepet?" tanya Dania heran

"Gue gitu loh. Eh maksudnya saya gitu loh hehe." Dani menaiki motor yang diikuti Dania dibelakangnya.

"Dia hebat." Dania berbisik dalam hati sambil menahan tawa.

"Mamah ini pisangnya." teriak Dania ketika membuka pintu rumah.

"Yaudah kamu bikinin pisang goreng ya sama Dani berdua." jawab Bu Desi yang tengah asik menonton tutorial make up di handphone nya.

"Maksud mamah???!!"

•••

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang