"Enggak mah. Dania gak mau. Dan gak akan pernah mau." Dania berlari
"Hey Dania." teriak bu Desi ingin menghentikan langkah putri keduanya itu.
"Biar saya sendiri aja bu yang masak." Dani mencoba menenangkan suasana.
Bu Desi menoleh, terdiam, dan akhirnya membiarkan Dani pergi ke dapur untuk memasak pisang goreng. Sedangkan beliau mengejar anaknya yang berlari ke kamar.
"Dania kamu gak boleh gitu. Gimana kalo Dani kesinggung?"
"Gimana kalo Dani mikirnya kamu gak suka sama dia, benci sama keberadaannya disini. Dia disini itu kerja. Bukannya untuk mendapat perlakuan seperti ini."
"Mah. Kalo mamah coba buat deketin Dania sama orang lain gak gini juga caranya."
"Kenapa? Ada saatnya kamu itu harus bersosialisasi. Jangan diem terus di kamar. Ngurung diri."
"Kamu harus secepatnya minta maaf sama dia. Mamah gak mau kalo gini terus." bu Desi berlalu bersama dengan menutupnya pintu kamar Dania.
Dania hanya terdiam sambil menyembunyikan diri dengan selimut di atas kasur.
"Kenapa tukang kebun beralih profesi jadi tukang masak? Ada ada aja haha." seru Dani yang sedang asik menggoreng pisang.
Tanpa disadari ada seseorang yang menguntitnya.
"Masak masak sendiri. Nyebor bunga sendiri." Dani bernada lagi saat sedang menyiram kebun bunga di halaman belakang.
Seseorang masih terus menguntitnya.
"Loh dia kemana? Perasaan barusan lagi nyanyi." Dania bertanya tanya ketika Dani yang sedang dipantaunya menghilang.
"Ah ternyata dia." bisik Dani yang ternyata menghilang untuk memantau Dania kembali.
Mereka saling memantau satu sama lain dibalik tembok.
"Biasa fans suka stalking idol nya haha." sambung Dani tertawa.
"Sayang sebaiknya kita percepat pernikahan kita."
Perkataan itu terdengar sampai telinga Dani.
"Tapi Dania kayak yang gak suka sama aku. Apalagi Tya." jawab lelaki yang sedang beradu mulut dengan bu Desi.
"Mereka mungkin masih shock dengan perceraian kemarin. Tapi aku bisa atasi semuanya sayang. Yang penting kamu janji bakal nikahin aku."
Sontak Dani langsung terkejut. Ternyata lelaki yang selama ini selalu berada disamping bu Desi majikannya itu adalah pacarnya, bukan suaminya. Ya, dia Kiki yang selalu dipanggil Om Kiki oleh Dania.
"Jadi Pak Kiki itu calon ayah tiri Dania?" Dani masih terlihat kaget.
Suara isakan tangis terdengar di belakangnya.
Dani menoleh..
"Dania." ucapnya setelah melihat yang menangis di belakangnya adalah Dania. Ternyata bukan hanya dia saja yang sedang menguping. Tetapi salah satu objek pembicaraan itu pun ikut menguping.
Dania menutup wajahnya lalu berlari dan tak sengaja menyenggol vas bunga yang sebelumnya terletak rapi diatas meja hiasan.
"Dania.." Dani mencoba memanggilnya dan hendak mengejarnya.
"Dani. Suara apa itu?" teriak bu Desi yang mendengar ada suara pecahan beling.
Teriakan itu membuat langkah kejaran Dani terhenti. Ia mondar mandir bingung harus melakukan apa.
"Duhh gue harus gimana nih." Dani mengusap wajahnya
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam [COMPLETED]
RomanceDiam. Apa sih yang pertama kali terpikir setelah mendengar kata itu? Suasana? Hening? Atau mungkin orang yang pendiam? Ini sebuah kisah tentang sang introvert yang berusaha keluar dari zona nyamannya. Mohon dukungannya^^ High Rank [22-11-18] #1 band...