Acara lamaran berjalan lancar hingga saat ini. Ya walaupun terasa kurang karena Papah dan Ibu tiri tidak bisa hadir.
Oh iya, kalian pasti bingung. Ibu tiri? Ibu tiri siapa? Dania?
Oke jadi gini. Perceraian bu Desi dan pak Latif, (papah dan mamah Dania) berlangsung saat Dania menjelang Ujian Nasional SMP 3 tahun lalu. Mereka dikaruniai 5 orang anak, 4 cewek dan 1 cowok si bungsu. Saat itu juga Tya, dan dua adiknya (anak ke empat dan bungsu) ikut bu Desi ke Jakarta. Sedangkan Dania dan anak ke tiga ikut bersama pak Latif yang memilih tetap tinggal di Bandung.
Saat perceraian itu terjadi Dania memberontak. Perilaku dan penampilannya tak seperti biasa. Dia mulai berani untuk mewarnai rambut, pulang main larut malam, dan berbicara kasar. Tak lama ia terserang penyakit tipes. Mau dikata gak dipikirin ya tetap aja pasti kepikiran. Bagaimanapun perceraian menyisakan luka batin dan mental sang anak.
Ujian Nasional Dania lewati dengan kondisi badan yang tidak fit. Walaupun masih tipes mau tidak mau ia harus mengikuti seleksi ujian akhir itu.
Waktu terus bergulir hingga akhirnya setahun kemudian Papah memutuskan untuk menikah lagi. Hati berkata tak ingin, namun pikiran berkata lain. Dania terpaksa harus menyaksikan sang Papah mengucapkan ikrar janji suci di pernikahannya. Batin terisak, air mata tak bisa dibendung lagi. Detik itu juga Dania menangis sejadi-jadinya. Mau mengacaukan semuanya namun ia sadar mungkin inilah jodoh Papah. Inilah yang beliau pilih dan inilah yang beliau inginkan. Bagaimanapun kasian beliau jika terus berlarut dalam kesendiriannya sebagai seorang Duda. Mengurus rumah dan anak sendirian, rasanya pasti sangat melelahkan.
Dania menghampiri Erfan yang tengah melamun di tengah acara. Ia menyapanya dan mengajaknya ke sebuah ruangan.
"Kamu kenapa kok ngelamun? Pengen cepet nyusul ya?" canda Dania. Namun Erfan tak menggubrisnya.
Dania semakin bingung dengan tingkah aneh pacarnya itu. Apa ada yang salah? Apa acara ini membuatnya tak nyaman? Kalau iya karena apa? Salahnya darimana?
Pikiran Erfan berkecamuk. Semua bayangan memorinya terulang kembali.
"Sayang." Dania mencubit pipinya. Erfan terperanjat.
"Eh kamu kok ada disini?" jawab Erfan kaku
"Aku yang ngajak kamu kesini Kutu. Kamu kenapa ngelamun terus dari tadi?"
"Haha nggakpapa."
"Serius? Kamu kayak emosi campur sedih gitu. Aku gak ngerti."
"Nggak kok sayang. Aku gakpapa."
"Hmm." Dania memeluknya
"Kamu hari ini cantik banget. Aku foto ya."
Siap. 1.2.3
"Mana coba liat."
"Ah sayangku." Erfan mencium kening Dania. Dania tersipu. Ia merebut hp itu dan cekrek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam [COMPLETED]
RomanceDiam. Apa sih yang pertama kali terpikir setelah mendengar kata itu? Suasana? Hening? Atau mungkin orang yang pendiam? Ini sebuah kisah tentang sang introvert yang berusaha keluar dari zona nyamannya. Mohon dukungannya^^ High Rank [22-11-18] #1 band...