Diam. Apa sih yang pertama kali terpikir setelah mendengar kata itu? Suasana? Hening? Atau mungkin orang yang pendiam?
Ini sebuah kisah tentang sang introvert yang berusaha keluar dari zona nyamannya.
Mohon dukungannya^^
High Rank [22-11-18]
#1 band...
"PAP dong lo lagi apa Dan?"isi pesan dari Erfan Bangsul
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baru nyampe kelas abis makan di kantin."
"Ih cantiknyaaa curutkuuu❤."
"Eh gue mau-maunya aja ya disuruh ama dia. Bego!"
Pesan dari sebuah nomor misterius itu dibuka.
"Gue tau siapa dalang dibalik semua bullyan yang lo terima."
"???"
Nomor itu lantas mengirim beberapa foto bukti Lilis yang terciduk sedang menyiapkan semua kejailan selama ini. Mulai dari bangku Dania dicoret, ketumpahan air kobokan di toilet, uang saku Farhan yang hilang dan lain sebagainya.
"Lilis?"
Ternyata pesan itu ikut sampai ke nomor Whatsapp milik Erfan.
"GOBLOG SI LILIS!!!" kepal Erfan geram
Dania dilema. Ia ingin membicarakan hal ini pada Lilis namun tak berani. Jika dibiarkan maka akan terus menjadi. Lalu harus bagaimana?
Dania membawa semua pikiran yang berkecamuk di otaknya sampai rumah. Ia merebah diatas kasur dan menatap ke atas.
"Kenapa? Kenapa harus gue? Apa salah gue? Apa masih ada hubungannya sama Erfan? Lilis cemburu sama gue?"
Suara putaran roda itu semakin keras. Biasa hamster kesayangannya sedang berlari. Dania bangkit dan meraih kandang Wowo. Ia mengeluarkannya dan menciumnya.
"Wo gini amat hidup gue. Perasaan semua yang gue lakuin bener deh. Salah darimananya coba? Orang bualan aja gue pendem gak pernah diomongin ke orangnya. Terus salah gue dari mananya?"
Wowo hanya memperhatikan lalu memaksa untuk melepaskan dirinya agar bisa bermain di roda putarnya kembali.
•••
Pletuk.
Sebuah kerikil mengenai kepala Lilis. Ia lantas menoleh.
"Erfan." Lilis berhenti di persimpangan rumahnya
"Itu kan yang lo lakuin selama ini?" Erfan menghampiri
"Maksud lo apa?"
"Gak usah pura-pura goblok!"
Lilis terdiam dan berpikir.
"Gue beneran gak tau apa yang lo maksud."
"Lo kan yang selama ini usil ke Dania?"
"Usil?"
"Lo yang coret bangkunya. Lo nyiram dia pake air kobokan, fitnah dia pake uang Farhan dan yang lainnya." teriak Erfan marah