20 - "Gue takut dipelet ama dia!!!"

7.1K 227 0
                                    

Cklik..

Dani bergegas menyimpan kembali kotak berpita itu saat mendengar ada seseorang yang membuka pintu rumah.

Dania masuk ke dalam kamar. Dani yang belum sempat keluar pun bersembunyi di dalam lemari putih dekat kaca rias.

"Dia asik juga." kata Dania sambil membuka kancing bajunya

Dani mencuri pandang lewat pintu lemari yang ia buka sedikit. Selain untuk memberinya udara juga untuk memantau apa kegiatan Dania. Namun adegan itu sangat membuat Dani gemetar. Hingga ia tersungkur keluar dari dalam lemari.

Dania loncat kaget. Ia menutup kembali kancing yang baru beberapa ia buka.

"Dani ngapain lo disini?"

"Maaf non tadi saya cuma mau benerin kandang Wowo yang jatoh."

"Untung aja gue belom buka semua. Sana sana keluarrrr." teriaknya lagi. Dani lekas berlari keluar kamar.

"Mau modus kali dia. Atau jangan-jangan..."

Dania memeriksa lemarinya. Ia memeriksa semua pakaian dalamnya.

"Gue takut dipelet ama dia!!!"

Bu Desi dan Om Kiki terlihat sedang berada di sebuah toko aquarium.

"Sayang filter aquarium di rumahku rusak. Sama pengen dikasih aksesoris gitu biar tambah cantik aquariumnya." kata Om Kiki yang sedang memilih beberapa air mancur aksesoris aquarium.

"Yaudah kamu pilih aja mau yang mana."

"Oh iya sayang kamu mending beli ikan Koi ini. Bakalan awet deh dijamin. Terus beli pasirnya juga biar kesannya natural. Oh iya sama sikat kacanya juga biar bisa dibersihin dari luar."

"Menurut kamu bagusan yang mana Koi nya?" Bu Desi segera memilih ikan yang direkomendasikan kekasihnya

"Sayang laper nih. Pengen kebab." ucap Om Kiki yang sedang menyetir mobil milik wanita yang disayanginya itu.

"Ayo belinya dimana?"

"Disebelah sana terkenal enak kebabnya." lelaki itu menghentikan mobil di sebuah kedai kebab laris.

"Sayang aku pengen yang dingin-dingin nih."

"Kalo sikapku yang dingin gimana?" canda wanita itu tertawa

"Oh jadi mau gitu?" namun pacarnya menganggap serius

"Kamu sendiri kan yang ngajarin aku bersikap dingin setiap hari?"

"Kamu dendam?"

"Enggak. Biar kamu sadar aja."

"Ah aku balik duluan." Om Kiki berlalu meninggalkannya yang masih terduduk di kedai kebab.

Bu Desi segera mengejarnya dan meminta maaf.

"Lo manager di perusahaan property?" tanya Tya pada lelaki sipit yang menabrak mobilnya tadi pagi.

"Iya. Gue Indra." jawabnya tersenyum

Mereka tengah asik meminum kopi di cafe XXI.

"Ngomong-ngomong mobil lo harus gue ganti berapa? Apanya yang rusak?" sambungnya menyeruput kopi.

"Cuma lecet dikit sih. Biar ditambal aja pake cat. Gampang kok hehe."

"Ini 2 juta." Indra menyodorkan uang di dalam amplop cokelat

"Gak usah. Gue cuma butuh jasa lo." Tya tersenyum nihil

•••

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang