70 - Cemburu

2.5K 110 3
                                    

"Erfan?" wajah Dania kaget. Sepertinya Erfan sudah lihat semuanya.

"Fan maaf. Bukan maksud aku buat bikin kamu cemburu."

Erfan terkekeh kecil dibalik motornya yang terparkir.

"Cemburu? Cemburu buat apa?"

Pertanyaan itu sungguh menyudutkan.

"Barusan aku dianter Rahmat."

"Ya bagus dong. Jadi bisa irit uang bekalmu."

"Kamu nggak marah?"

"Untuk apa aku marah kalo orang itu udah baik ke kamu. Asal kamu simpan namaku baik-baik dihatimu aja udah cukup."

Dania terenyuh.

"Erfan." Dania mengacak rambutnya dengan gemas. Tuh kan bagaimana bisa Dania hidup tanpa Erfan.

"Kamu masuk gih. Nanti pulang aku jemput. Ada acara ulang tahun yang harus kita datengin."

"Siapa?"

"Kamu belajar dulu ntar aku kasih tau ya."

"Sok-sok'an nyuruh orang belajar dirinya sendiri aja masih nongkrong."

"Iya aku pergi. Eh bentar, kamu ngusir?"

"Hahaha bukan gitu maksudnya."

"Yaudah aku pergi. Dahh." brummm

"Iya dahh. Eh kamu nggak marah kan?"

"Nggak." teriaknya sambil melambaikan tangan.

Itulah Erfan. Takkan terganti pokoknya.

Hari ini sangat cerah. Mentari yang biasanya pamit sejak tiga puluh menit lalu kini nyatanya sedang lembur. Untunglah.

"Dan."

Bontot. Dia memanggilnya saat Dania tengah berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu Erfan menjemput.

Bontot berlari ke arahnya dan menghela napas sejenak.

"Kenapa?"

"Ini ada undangan ultah dari bebeb gue." ia menyerahkan kertas warna hitam dengan desainnya yang lucu. Tidak feminim tapi memang sangat lucu. Seperti menggambarkan sosok Lilis sendiri yang cantik dan tomboy.

"Tanggal 29 Maret." bacanya dalam hati.

"Sekarang?"

"Ntar malem. Lo dateng ya. Lilis ngarep banget lo datang."

"Iya gue usahain."

"Apa maksud Erfan itu acara ulang tahun Lilis?"

"Daniaaa." teriak Citra dibelakang

"Lo dateng juga kan ke ulang tahunnya Lilis?"

Dania hanya menggangguk.

"Mau bareng gak? Gue sama Toni sih."

Bontot lantas semangat mendengar itu.

"Gue sama Erfan kayaknya."

"Yesss kalian semua datang ya awas jangan lupa." kata Bontot

Tak usah ditanya. Kenapa Dania berubah menjadi badmood seperti ini. Huhh.

***

Di perjalanan pulang.

"Sebenernya kita mau ke acara ulang tahun siapa sih?"

"Kamu juga nanti bakal tau."

"Jawab sekarang."

"Ntar aja liat sendiri." jawab Erfan masih santai.

"Aku mau taunya sekarang!"

Erfan menghentikan motornya.

"Kamu kenapa?" tanyanya sambil menoleh ke belakang. Dilihatnya wajah Dania sangat pucat.

"Kamu sakit?"

"Maaf lupain yang barusan."

"Aku serius tanya kamu kenapa?"

"Gakpapa Fan."

"Kamu sakit?"

"Gakpapa Fan."

"Beneran gakpapa?"

"Iya ayo jalan lagi."

Erfan tak berkomentar lagi. Ia menyalakan motor dan setelah itu hening.

Pukul 19:00.

"Ini mobil siapa?"

"Mobilnya Rey haha."

"Serius?"

"Kamu gak tau aja gitu-gitu dia sultan."

"Haha syukurlah."

Tibalah mereka di sebuah gedung mewah tempat diadakannya ulang tahun itu. Setelah parkir mereka turun dan berjalan berdampingan layaknya seorang raja dan ratu.

Gedung dan waktu acaranya sama persis dengan apa yang tertulis di undangan Lilis.

Apa benar ini acara ulang tahunnya Lilis???

•••

FOTO MENYUSUL DI PART BERIKUTNYA

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang