"Gue kira lo gak bakal chatt gue dan gak akan pernah." balas Toni
"Hmm lumayan sih buat nambah viewers snap whatsapp gue."
"Haha segitunya. Lo lagi dimana?"
"Apa urusannya sama lo?"
"Sebentar lagi bakal jadi urusan gue."
"Maksudnya?"
Dania menyimpan pulpennya dan merogoh uang di dompetnya.
"Cit gue ke warung dulu ya. Pengen beli minuman dingin."
"Oh yaudah. Dari sini lo tinggal belok kanan, lurus, abis itu di pertigaan ada warung yang lumayan gede."
"Siap. Eh nyokap lo pulang dari sawah jam berapa?"
"Kayaknya sebentar lagi deh. Soalnya gak nentu gitu orang sawah milik orang lain."
"Hmm. Gue berangkat dulu ya. Sekalian beli cemilan pedes."
"Pengen ya gue wkwk."
"Dua ribu hahaha." Dania pergi setelah itu.
Kembali ke Whatsapp.
"Gak usah dipikirin." -Toni
5 menit kemudian.
Tok.. Tok.. Tok..Citra berdiri dan membuka pintu. Whatttt?
"Toni? Lo tau rumah gue?" tanyanya membelalak.
"Gue juga tau siapa Tuhan lo." jawabnya tersenyum.
"Dilan kali ah."
Brukkk...
Seseorang menubruk Toni dari belakang hingga tak sengaja kedua tangannya malah mendarat di dua gunung Citra.
Dania yang sibuk main hp mendongak dan melihat keadaan.
Dania kaget bukan main. Pemandangan macam apa ini? Toni mainin gunung Citra diluar gini? Atau... gimana ini ah pusing.
Citra berteriak dan mendorong Toni setelah bengong beberapa saat. Toni tersungkur. Saat itu juga Erfan datang dengan motornya.
Citra langsung berlari ke dalam dengan perasaan yang campur aduk.
"Toni lo disini? Ngapain duduk dibawah gitu?" kata Erfan ikut membangunkan Toni. Lalu menatap ke arah pacarnya.
"Aku nyusul Citra dulu." jawab Dania masuk dengan sekantung kresek jajanan.
"Ada apa?" tanya Erfan masih kebingungan. Toni menjelaskan singkat dan respon Erfan seperti yang sudah diduga.
"Hahaha lagian ngapain sih lo disini? Ngincer Citra ya? Halah sok gaya-gayaan nyari cewek lain. Simpenan lo yang selusin itu dikemanain?"
"Bangke lo. Itu semua fans gue bukan pacar."
"Wkwk lagian baru kenalan udah berani nyosor gitu. Mampus kan lo." Erfan merangkul Toni dan mengajaknya masuk ke dalam setelah Citra sudah merasa baikan.
Dania membereskan buku pelajaran yang sudah selesai dirangkum sebelumnya. Kini diatas meja ruang tamu hanya terdapat minuman dan jajanan.
"Cit maaf ya gue gak maksud buat lecehin lo."
Citra masih diam.
"Gue salah. Maaf banget. Gak bakal keulang lagi. Kalo aja tadi Dania nggak..." omongannya terhenti karena Erfan menyenggol kakinya.
"Maaf gue gak sengaja karena keasikan main hp." kata Dania
"Nggakpapa udah lupain aja. Sorry ya tadi gue tinggalin karena shock."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam [COMPLETED]
RomanceDiam. Apa sih yang pertama kali terpikir setelah mendengar kata itu? Suasana? Hening? Atau mungkin orang yang pendiam? Ini sebuah kisah tentang sang introvert yang berusaha keluar dari zona nyamannya. Mohon dukungannya^^ High Rank [22-11-18] #1 band...