8 - Pink shirt

10.1K 374 0
                                    

Senja sudah datang saja. Tidak terasa. Saatnya untuk menyiram kebun bunga kesayangan bu Desi yang sangat berharga.

Dani. Ya dia seorang tukang kebun baru dirumah beliau. Dengan usia mudanya ia harus rela mencari rupiah untuk membiayai kuliahnya masa depan.

"Sturututu strututu." Dani bernada. Ia sangat santai dan menikmati pekerjaannya.

"Dani...." hanya itu yang terdengar olehnya. Ia bergegas masuk dan mendekati asal suara itu.

"Ya... Dani.... Ya..."

"Iya ibu ada apa?"

"Iya mah?"

Pertanyaan itu datang bersamaan.

Dani menoleh ada sesosok wanita cantik memakai celana pendek dan kaus pink yang sangat senada dengan kulit putihnya.

"Kamu kenapa kesini Dani?" tanya bu Desi keheranan

"Ibu manggil saya?"

"Hahaha saya itu memanggil anak saya Dania. Bukan kamu." beliau tertawa

"Mah jangan dibiasain deh manggil Dania kayak gitu. Jadinya salah paham kan." Dania berkomentar

"Haha seru sih liatnya. Kalian kompak nyamperin mamah."

"Dia.. Jadi yang dimaksud kak Tya kemarin emang bener. Namanya hampir sama dengan nama samaran gue. Dani. Dania." bisik Dani dalam hati.

"Iya Dani dia putri ibu yang kedua. Namanya Dania Putri." kata bu Desi seperti mengetahui apa yang sedang Dani ucapkan dalam hatinya.

"Hehe iya bu. Dania salam kenal." Dani menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Dania terdiam sejenak. Memang bersosialisasi dengan orang lain itu asing baginya. Dia lebih senang dengan dunianya sendiri.

"Dania." akhirnya Dania menanggapi juluran tangan Dani yang dingin itu.

"Dia bukan cewek gila. Dia bidadari yang sesungguhnya."

"Gue. Erfan Suswanto bakal ngelakuin apa aja buat dapetin lo Dania!"

Perkataan itu akan selalu Dani alias Erfan simpan dalam hati.

•••

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang