Dihari Minggu yang terik ini adalah waktu yang tepat untuk bersantai sekedar menonton film, membaca buku favorit atau tidur siang pelepas lelah. Namun sedari tadi yang dilakukan gadis dengan rambut lurus nan panjang ini adalah mengerjakan tugas sekolahnya. Ia tak mau membuang waktu dengan sia-sia setiap jamnya. Jika ada hari ini kenapa harus menunggu hari esok?
Tugas matematika adalah yang terumit. Biar pun Melda tergolong murid pintar dikelasnya, Melda tetaplah manusia biasa yang tidak suka pelajaran angka-angka ini. Biasanya setiap ia sulit mengerjakan tugas matematika itu, ia akan bertanya pada Fahri. Fahri selalu akan menjawab semua pertanyaan yang Melda tanyakan dengan sempurna. Setiap seminggu menjelang ujian sekolah, Fahri akan selalu mengajak pacarnya itu belajar bersama. Namun kini harus pada siapa Melda bertanya saat ia kesulitan?
Berbeda dengan Azka yang malah ia mengajari cowok itu.
Tok tok tok
Melda menengok saat pintu kamarnya terbuka dan menampilkan wajah Mamanya yang menyembul dari luar. "Mel lagi ngerjain tugas ya?"
"Eh ini tinggal satu lagi kok Ma, kenapa?"
Pintu kamar terbuka sempurna dengan masuknya Indah kedalam kamar putrinya itu kemudian duduk dikasur. "Kerumah tante Rani yuk, Mama abis buat bolu pisang sekalian mau kasih buat Rani."
Ekspresi wajah Melda berbuah semangat seolah melupakan tugasnya yang tadi membuatnya hampir putus asa. Ia sangat suka bila diajak berkunjung kerumah sahabat Mamanya itu. sejak saat itu, Melda menjadi dekat dengan Rani dan sering main kerumahnya. Apalagi sifat Rani yang keibuan dan ramah membuat siapa saja nyaman didekatnya. Melda juga suka masakan Rani yang tak kalah enak dengan masakan sang Mama. Terkadang Indah dan Rani akan masak-masak dirumah Rani atau sekedar mencoba menu masakan baru yang dilihat diinternet.
"Ayuk Ma!" seru Melda setuju. Ia segera mengemasi alat-alat tulisnya dan merapikannya diatas meja belajarnya. Sementara Indah sudah keluar untuk bersiap juga.
Melda sudah siap dengan sweater belang-belang berwarna hitam-pink dan celana jeans hitam panjang serta flat shoes dengan warna peach. Jangan lupakan rambut panjangnya yang ia ikat dua bagian belakangnya dengan menyisakan sedikit rambut didepan.
Setelah bersiap, Indah dan Melda menaiki mobil kemudian melaju meninggalkan rumah mereka. Hanya butuh waktu sekitara 30 menit, mobil mereka berhenti pada sebuah rumah dengan halamannya yang luas serta banyak tanaman berbagai macam bunga. Rumah bercat serba putih itu tidak terlalu mewah, karena Rani hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya.
Rani dan putrinya yang tengah bersantai diteras rumah segera menyambut kedatangan Indah dan juga Melda. Setelah bercipika-cipiki ala wanita-wanita seperti biasanya, Rani membawa mereka masuk kedalam rumahnya.
"Aduh repot-repot banget kamu Ndah dibuatin bolu gini,"
Indah tertawa. "Kayak nggak biasa aja kamu Ran,"
"Melda cantik gitu, kayak mau jalan sama pacar." goda seorang gadis dengan rambut lurus sebahu terkekeh sambil melihat Melda
"Kak Alia bisa aja, jomblo nih." Sahut Melda yang juga ikut tertawa. Alia adalah anak Rani yang sekarang mengenyam pendidikan kuliahnya disalah satu Universitas dikota ini. Umurnya dengan Melda hanya berjarak 2 tahun sehingga masih cocok untuk menjadikannya teman. Inilah adalah salah satu alasan kenapa Melda bersemangat jika diajak kerumah Rani, karena ia akan bertemu Alia dan menceritakan banyak hal bersama.
Sementara Indah dan Rani yang asik berbincang-bincang mengenai apapun, Alia mengajak Melda untuk bersantai dikamarnya. Ruangan bernuansa serba pink akan terlihat jika kita masuk kekamar Alia. Cat dinding, seprei pada kasurnya, gorden serta lemari-lemarinya semua berwarna pink. Melda sudah sering masuk kekamar Alia ini, bahkan terkadang cewek ini menginap hingga besok paginya baru pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Why
Novela Juvenil(Republish 2019) 3 hal yang Azka benci didunia ini; 1. Gelap 2. Permen karet 3. Cewek Melda tidak tau apa alasan yang pasti untuk Azka yang membenci dirinya. Bahkan mungkin semua cewek dimuka bumi ini? Yang Melda tau sikapnya selalu berubah-ubah. Te...