Dua Sisi 7

1.2K 203 4
                                    

"Aku tidak mengerti, kenapa rasanya begitu hambar?" Naruto menyentuh bibir, ia masih belum beranjak dari tempat parkir, pikirannya entah kenapa terus tertuju pada Sasuke meski ia berusaha menyingkirkan pria itu dari pikirannya.

"Jangan buat kesalahan yang membuatmu menyesal nantinya Naruto."

"Aku bahkan tidak tahu langkah yang aku ambil ini tepat atau tidak."

Naruto memasuki mobil dan duduk di dalamnya, gadis itu tidak berniat untuk pulang ataupun pergi lagi ke kantor, Naruto duduk melemaskan otot seluruh tubuhnya, ia merasa kehilangan semangat. Naruto sadar ia memiliki sisi liar dalam dirinya dan hanya Sasuke yang bisa menjinakkannya, memikirkan hal itu Naruto jadi dilema.

"Untuk terakhir kalinya," bisik Naruto memantapkan hati, ia lalu mengambil ponsel untuk menghubungi Sasuke.

Naruto mendekatkan ponsel ke kuping, gadis itu mengigit bibir bawahnya merasa gugup, cukup lama ia menunggu akhirnya ada jawaban dari seberang.

"Hallo."

"Ha-hallo. Kau ada di mana?" Naruto meringis mendengar ucapan gagapnya.

"Aku? Di rumah sakit, ada pasien yang dioperasi hari ini."

"Kau sibuk? Sepertinya aku mengganggu. Aku akan tutup telponnya."

"Siapa bilang. Operasinya telah selesai aku sedang menuju pulang sekarang."

"Sasuke. Keberatan jika kita bertemu, ada hal yang ingin aku bicarakan."

"Baiklah."

.

.

Satu jam kemudian Naruto telah duduk manis di sofa tepat di depan Sasuke.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

Naruto mengamati Sasuke yang tengah membaca buku kedokteran dengan kacamata baca yang bertengger di hidung, jujur saja Naruto selalu menyukai penampilannya yang seperti sekarang.

"Aku ingin menyudahi 'kegiatan' kita Sasuke," tutur gadis itu lancar dalam satu tarikan napas.

"Kenapa? Apa nenek mu sudah mendapatkan calon suami untukmu?"

"Ya. Dan dia cukup baik."

Tubuh Naruto otomatis mundur ketika Sasuke mencondongkan diri, gadis itu meneguk ludah merasakan Sasuke semakin mendekat, jiwa dalam dirinya terasa memberontak menginginkan pria itu menyentuhnya.

"Besok aku berlibur ke Yokohama aku ingin kau ikut. sebagai imbalan aku akan melepasmu. Bagaimana?"

Mata gadis itu terbelalak mendengar tawaran Sasuke, haruskah? Pikirnya maniknya kemudian menatap Sasuke yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Baiklah jika itu yang kau mau."




DRABBLE (Short Story) SfNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang