Solitaire part 5

1.4K 220 3
                                    

Peluh mengembun di telapak tangan Naruto ruangan ber AC terasa memanas entah kenapa, gadis itu berusaha memasang wajah biasa di depan Bee dan sepertinya berhasil pria bertubuh kekar itu tampak tak menyadari kegelisahan yang berusaha ia bendung.

"Jawab Naruto. Siapa pria itu? Jangan bilang dia kekasihmu?" tanya Bee menginterogasi dengan suara berat.

"Apa masalah jika dia kekasih ku?"

Bee menepuk dahi dirinya tak habis pikir Apa isi otak rekannya itu.

"Naruto jangan bilang kau mengetahui siapa dirimu." Dan anggukan kepala Naruto membuat Bee ingin berteriak saat itu juga. "Kitsune kita unit rahasia bahkan keluarga pun tidak tahu siapa kita. Dan kau..." Bee tidak bisa lagi melanjutkannya ucapan, tindakan Naruto merupakan sebuah pelanggaran. Ia harap kapten tak mengetahuinya.

"Tenang Bee, dia hanya tahu akan anggota militer biasa. Tidak lebih, aku aman," yakin Naruto berbohong nyatanya Sasuke tahu hampir rahasia hidupnya.

"Kau yakin?"

"Ya ampun Bee berapa lama kita dalam tim, kau tidak mempercayai ku begitu?"

"Aku pegang kata-kata mu itu."

Naruto mengangguk mantap, hatinya meringis untuk kesekian kalinya ia telah berbohong. Tapi ini juga untuk kebaikan mereka, ia sudah terlalu nyaman dengan Sasuke walau pria itu kejam. Benar kata orang cinta itu buta.

"Hey.. Hey sudah acara introgasi nya, Kapten memanggil untuk rapat selanjutnya." Yugito datang seraya berteriak mengagetkan mereka berdua, gadis berambut pirang pucat itu menarik Naruto agar lekas ke ruangan.

.

.

.

Toneri tumbuh dilingkungan keras, kasih sayang baginya adalah barang mahal, Toneri tak mengenal cinta, baginya itu hanya perasaan ilusi sesuatu yang bisa membuat dirimu bodoh. Hampir semasa hidupnya selama dua puluh tiga tahun, Toneri terus bekerja keras, tiada hari untuk bermalas-malasan, malas hanya membuatmu lemah. Dan kerja kerasnya pun menghasilkan buah manis, diusia muda Toneri telah membubuhkan banyak prestasi gemilang, dan menjadi kapten pasukan khusus adalah pencapaian tertinggi yang ia duduki saat ini.

Namun sepertinya hati beku milik sang kapten sedikit demi sedikit mulai mencair, jantungnya sering berdetak kencang dan hatinya merasakan perasaan aneh saat bertemu gadis manis salah satu anggotanya. Cinta, itu yang ia dapat dari buku milik Sai, seperti itukah perasaan cinta, tidak buruk cinta seperti heroin yang membuatnya kecanduan.

"Kapten kau melamun."

DRABBLE (Short Story) SfNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang