Dua Sisi 8

1.1K 172 7
                                    


"Hanya dua hari Naruto dan kau bebas," gumam Naruto berusaha meyakinkan diri.

Semua pakaian telah dikemas ia telah siap tinggal berangkat ke apartemen miliki Sasuke, Naruto duduk di kursi kecil samping meja rias, jam delapan masih ada dua jam lagi sebelum waktu keberangkatan yang disepakati. Naruto memijat pelipis, kepalanya terasa pusing sejak bangun tidur ia bahkan mual dan menguras habis isi perutnya.

"Ibu pasti marah jika aku pergi dalam kondisi seperti ini." Naruto harap ia tidak jatuh sakit nantinya.

Siku tangan kanan gadis itu bertumpu pada meja, ia mengambil amplop kekuningan di atas meja. Naruto membaca lagi surat dari kakeknya yang meminta untuk berkunjung, ia sudah cukup lama tidak bertemu dengan kakeknya itu.

"Mungkin aku pikirkan setelah pulang nanti."

.

.

"Kau merusak rambutku bodoh." Naruto menepis tangan Sasuke yang mengusap rambutnya.

Sesuai waktu yang ditentukan Naruto dengan koper kecil telah ada di apartemen Sasuke tepatnya di kamar pria itu.

"Hn." Naruto mendengkus mendengar balasan singkat dan tidak jelas Sasuke, pria itu lebih pendiam dari biasanya.

Tanpa permisi Sasuke mengecup bibir merah Naruto, kecupan-kecupan itu berubah menjadi ciuman panas ketika Naruto membalasnya, tangan kanan Sasuke telah berlabuh di atas payudara Naruto yang masih berlapis baju sementara tangan kiri pria itu meremas bokong sintal Naruto.

Gadis Uzumaki itu mendorong bahu Sasuke agar berhenti, gadis itu tersengal ia mundur selangkah.

"Kita harus berangkat kan?" tuturnya mengingatkan, Naruto tidak yakin bisa bertahan lebih lama jika melayani kemauan Sasuke sekarang, bekas kemarin saja masih bisa ia rasakan.

"Ya. Kita berangkat," ujar Sasuke dan mendahului Naruto ke pintu.

"Ada apa dengan pria itu sebenarnya? Menyebalkan."

DRABBLE (Short Story) SfNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang