Dua Sisi 10

1K 188 14
                                    

Pukul enam sore tapi keadaan sedikit lebih gelap dari biasanya, hewan pun malam mulai menampilkan aksi nya disegala penjuru hutan, angin dari danau cukup terasa dingin di pipi, untung saja ada api penghangat badan sedikit membantu menghalau hawa alam yang mulai menurun.

"Sepertinya nanti malam akan hujan." Sasuke mendongak melihat kondisi langit yang mulai menghitam, pria itu mengambil potongan kayu dan memasukkannya ke dalam api.

"Aku harap tidak sampai besok, kita bisa terjebak nantinya."

"Memangnya kita ke mana?" Naruto bertanya heran, seingat nya Sasuke mengatakan liburan dua hari.

"Yokohama, tujuan awal kita. Besok malam temanku meresmikan hotel miliknya, kau dan aku harus datang," jawab Sasuke.

Mereka duduk berdampingan di atas matras Naruto mengulurkan tangan ke dekat api, jari-jarinya mulai kebas karena dingin sesaat kemudian ia merasakan tubuhnya ditarik.

"Kau mau minum obat? Tubuhmu panas."

Pikiran Naruto mendadak blank mendapatkan gerakan tiba-tiba Sasuke. Ia kemudian menurunkan telapak tangan pria itu dari dahinya. "Aku tidak sakit, tanganmu saja yang dingin. Perjalanan seperti ini tidak mungkin membuatku sakit," ucap Naruto menolak. "Tidak usah khawatir," tukasnya lagi meyakinkan.

"Hm," balas Sasuke malas.

"Apa?" Wajah Naruto berkerut tak suka melihat Sasuke yang menatapnya lekat. "Aku bilang tidak apa-apa, Sasuke." Naruto menarik pipi pria itu merasa kesal, ia tidak suka dikasihani.

Tangan Sasuke menjalar melingkari perut Naruto, pria itu menumpukan dagu di ubun-ubun gadis itu. "Gadis keras kepala, aku heran kenapa bisa seseorang menyukaimu," gumam Sasuke pelan.

Naruto menyandarkan diri di dada bidang Sasuke, ia mengusap tangan Sasuke di atas perutnya. Matanya terpejam seraya menghembuskan napas panjang.

"Kenapa ini jadi terasa menyesakkan."

•••
Selesai Dua Sisi DRABBLE gak aku lanjutin lagi😌 untuk part yang belum selesai bakal aku hapus. Sekian.

DRABBLE (Short Story) SfNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang