Solitaire part 3

1.8K 265 12
                                    

Hangat, Naruto mengerang nyaman disela rasa kantuk nya, gadis itu merapatkan selimut tebal yang membungkus tubuh, Naruto masih malas bahkan untuk mengangkat sekian mili kelopak matanya. Sudah berminggu-minggu ia tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat misi yang ia dan rekan setimnya ambil, dan hari ini ia akan menebus jatah tidurnya yang hilang. Pikirannya masih setengah sadar, bibir mengulas senyuman seraya memeluk guling yang entah kenapa terasa sedikit berbeda. Kesadaran gadis itu perlahan ditarik membuatnya kembali terjebak dalam mimpi.

Tuk..

Dahi Naruto tersandar tepat di dada Sasuke, wajahnya tetaplah datar seperti biasa, namun mata kelam itu tak bisa menampik perasaan nyaman yang kini bercokol di hati. Tangan pucat itu mengusap ubun-ubun dengan perlahan, meniti garis wajah Naruto dan berakhir di tengkuk gadis itu, ia bisa melihat samar simbol Uchiha yang ia buat setahun yang lalu.

"Aku akan membuatmu menjadi Uchiha kembali."

.

.

.

Sasuke mungkin kejam, licik, dan terkenal sebagai mafia kelas kakap yang hampir menguasai setengah peredaran narkoba dan senjata di pasar gelap, tidak ada yang tahu persis wajah Sasuke, ia seperti hantu dan hampir mustahil untuk mengetahuinya. Sayangnya anggapan itu terpatahkan oleh Namikaze Naruto yang cukup sering bertemu dengan Sasuke.

Seperti sekarang, gadis itu terduduk di atas kasur asing dan kamar asing pula, Naruto menebak ia tengah berada di salah satu kamar hotel melihat dari interior kamarnya. Ia melihat kesamping, kosong, dirinya sendirian, tapi ia yakin tempat itu ada yang menidurinya berjam-jam yang lalu.

Sapphire gadis itu melihat serpihan kertas foto yang tergeletak di atas kasur, ia mengambil dan memasukkan nya kedalam saku, akan Naruto simpan dan mengumpulkannya dengan serpihan lainnya. Naruto seperti memainkan teka-teki, Sasuke datang tanpa sepengetahuan dirinya dan pergi layaknya hantu, entah apa yang diinginkan pria itu Naruto tidak bisa menebak hingga saat ini.

"Apapun itu akan terjawab saat aku bisa membuat foto itu dalam satu kesatuan."

DRABBLE (Short Story) SfNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang