part 8💙

277 17 0
                                    

Setelah di lokasi alvaro langsung bergegas mengambil kotak p3k yang ada ditasnya

"Sini gue obatin" ucap alvaro yang membuat beberapa orang yang melihatnya tercengang dan ada rasa ceburu di hati mereka

Ara memejamkan mata nya menahan rasa perih dan tidak di sangka air matanya sempat menetes dengan jelas dapat di lihat alvaro

"Hey...ra di mana kacamata lo?" tanya alvaro yang baru di sadari ara bahwa kacamatanya hilang disungai tadi, sedangkan ara hanya menunduk supaya orang lain tidak melihat nya tanpa benda itu

"Ouh iya....mungkin tadi kacamata ku jatuh di sungai"
ara yang terlihat kebingungan dan beranjak dari duduknya, dan terhenti ketika alvaro memegang pergelangan tangan nya

"Udah gk usah di cari mungkin sekarang udah kebawa arus, mata lo beneran minus??"tanya alvaro heran pada ara

Ara kebingungan harus jawab apa karna memang matanya tidak minus

"Kamu kenapa" tanya pembina yang menghampiri mereka karena mendapat kabar dari osis yang melaporkan kejadiannya

"Enggak pak....tadi ara jatuh ke sungai" jawab ara dengan menundukan kepalanya, ara sedikit senang karna dia tidak perlu menjawab pertanyaan alvaro mengenai matanya itu

"Udah di obati luka nya?"

"Udah kok pak"jawab ara

"Ya udah kalau begitu, sekarang bersiap untuk pulang setelah kita semua sarapan"

"Iya pak" jawab ara

"Alvaro dimana air nya?" tanya pembina itu pada alvaro

"Ouh iya...bentar pak" jawab alvaro yang melupakan dirigen air di tepi sungai

Alvaro mengambil dirigen air dan melihat kacamata ara tersangkut di bebatuan , alvaro menatap kacamata itu

Aneh

Lalu alvaro pergi dan memberikan dirigen air itu kepada pembina, alvaro berniat untuk mengembalikan kacamata itu tapi dia mengulurkan niat nya itu

Gue heran sama dia

Ara membuat sedikit lingkar hitam menggunakan ailiner nya sedikit di kelopak mata nya supaya terlihat seperti orang berkamata....

setelah semuanya siap untuk pulang ara menaiki bus dan duduk di tempat semula, ara tidak sabar untuk segera pulang dan menemui sosok yang ia rindukan yaitu tante ria

ara melihat ke luar jendela memandang pegunungan yang seperti sangat dekat dengan nya, ara sekali lagi melamun kan ayahnya

Ara tau ayah sudah tiada tapi mama belum pernah ngajak ara kemakam, katanya sii makam ayah ada di riau..
Batin ara

Dukkk...
Suara pintu bus yang di tutup  ara terbangun seketika dari lamunannya dan menyadari alvaro yang sudah berada di sampingnya, alvaro sibuk dengan handponenya

Sebelum berangkat siswa di absen terlebih dahulu, semua siswa sudah berada di dalam, bus pun mulai melaju

"Makasih" ucap ara mengembalikan jaket alvaro yang di pinjamkan padanya

"Hmmm, ni kacamata lo tadi gue nemu"

"Makasih al" dengan segera ara memakainya kembali

-----------****-------------

Lama perjalanan membuat ara kelelahan dia pun tertidur sesekali dahinya terbentur kaca, alvaro menyadari bahwa dahi ara terbentur, dahi yang sama yang terdapat luka, beberapa kali ara terbentur tapi ara tidak bereaksi apa apa mungkin dia sangat kelelahan

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang