part 47

142 8 1
                                    

Takdir cinta❤
mungkin kita tak di takdir kan bersama, apa kau tau?, begitu banyak cerita yang ingin aku curahkan pada mu, begitu banyak penderitaan yang aku lewati selama ini, dan kini aku sadar bahwa siapa aku yang selalu membawa luka pada hidup mu, yang hanya bisa membebani mu saja, semoga kau bisa melupakan ku dengan cepat, maaf kan atas kata kata ku yang kasar pada mu jujur itu semua muncul dari otak gila ku, yang berpikir bahwa dengan ini kau tak lagi mencintai ku..tak apa kau kenang aku dalam luka mu karna hati mu tak layak menyimpan kenangan tentang aku, biarkan hati mu kosong supaya kau bisa mengisi lubuk hati mu itu dengan seseorang yang jauh lebih baik dari ku, terima kasih untuk segala nya yang tak bisa aku ungkap kan, cukup lah aku berlabuh di hati mu, biarkan aku tenang sebelum ketenangan yang sebenar nya, biarkan aku tertidur sebelum tidur ku untuk selama nya, dan biarkan aku berhenti sebelum penghentian yang sebenarnya..kau akan bahagia al, sangat bahagia.

                                     Pricila aurora

Deretan tinta kepedihan tercantum jelas pada book diary biru milik ara, bersama air mata ara goreskan segalanya, begitu ingin dia menampar diri nya sendiri dengan luka yang sama yang dia beri pada alvaro, angin berhembus mengisi kekosongan hati, suatu penyelesaian yang bodoh bagi ara, namun apalah daya dia hanya seorang perempuan yang mudah menangis karena rindu, karena kasih sayang maupun karena kehancuran.
Tanggal, bulan, tahun, dan jam di mana dia telah menyakiti hati seseorang yang sangat ia kasihi akan selalu ia kenang sebagai penderitaan. Namun ia tau ini jalan terbaik menuju kebahagian orang yang ia sayang,

Uhukkk...uhuk...uhuk...
Dingin angin dari arah balkon kamar yang masih terbuka mampu menaklukan kondisi ara. Dengan segera ara menutup buku diary nya dan melangkahkan kaki menuju balkon untuk menutup pintu

PRAKKKk.....BRUKK...

Tubuh ara yang lunglai menepis tanpa sengaja gelas yang berada di meja nya terjatuh dan  di susul tubuh ara dan mengenai serpihan gelas yang pecah

Ya allah...sthhhh..auu..
Ara mencoba bangun dan melihat tangan nya terluka gores yang lumayan panjang

Seseorang masuk ke kamar nya yang ternyata vanesa dia kanget bercampur khawatir dengan tangan ara yang berbaluk darah

"Ya allah, acil kamu kenapa??kok bisa begini sih" ucap vanesa yang membantu ara bangun dan duduk di tepi kasur

"Tunggu di sini!!, kakak ambil kotak p3k dulu!" Ucap vanesa yang kemudian berlari tergesa ke luar kamar kemudian tak lama masuk lagi dengan membawa kompresan dan kotak p3k

"Biar kakak kompres!!" Ujar vanesa yang memeras kain dan perlahan melapi luka nya

"Au..auu" seru ara kesakitan

"Kenapa bisa seperti ini???" Ucap vanesa yang memberi obat merah sekaligus kain plester

"Kak anes, besok ara ingin pulang ke indo untuk beberapa bulan boleh??" Tanya ara dengan menatapi perban di tangan nya

"Kamu yakin??, ada apa ini??"
Ucap vanesa dengan menyelidiki mata ara yang sudah berkaca kaca

"Aku y..yakin kak"

"Tapi kenapa mendadak seperti ini?" Jeda tiga detik

"Apa kamu tak mau menceritakannya?" Ucap vanesa dengan dengan menghapus air mata ara yang jatuh , tiba tiba ara memeluk vanesa dan menangis

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang