part 35

168 9 0
                                    

Tak lama tante ria bersama pak aldi menjemput ara dari rumah sakit, sebelum tante ria masuk dokter menyuruh tante ria menemuinya di rungan dokter untuk menginformasikan keadaan ara dan resep obat , sebenarnya obat di laci kamar ara sudah menumpuk entah harus berapa banyak lagi obat untuk nya

"mungkin kalian sudah mengetahui sebelumnya tentang penyakit anak ibu dan juga bapak"ucap dokter itu

"Iya dok saya tau, dan sudah lama anak saya berobat jalan tapi kondisinya tak juga membaik"ujar tante ria sendu

"Sebagian besar dari manusia yang mengalami kelainan darah ini rata rata tidak bisa terselamatkan"

"Tapi anak saya akan sembuh dok, dia akan baik baik saja"ujar tante ria sedikit mengotot dengan air mata yang berlinang, pak aldi mencoba menenangkan tante ria, sungguh saat ini pak aldi benar benar terpukul

"Adakah cara untuk menyembuhkan anak saya dok?"tanya pak aldi

"Anak bapak sebaiknya harus berobat jalan di luar negri yang khusus menampu penyakit ini, kalau bapak minat nanti saya akan buat surat pengiriman pasien

"Baik dok tolong buat kan saya akan membawa anak saya"ucap pak aldi

Setelah beberapa menit mereka keluar dan menjemput ara pulang bersama reyhan

--------------------------***--------------------------
Surabaya

"Nak kamu harus banyak istirahat ya"ucap tante ria

"Jangan dulu beraktifitas selama satu minggu ini kamu tidak sekolah dulu ya nanti papah akan bilangin ke kepala sekolah"

Tanpa bicara ara pergi menaiki anak tangga dan membaringkan tubuh nya di ranjang, dia menatap langit langit tak terasa air mata menetes

"Apa ini mimpi, jika iya tolong cepat bangunkan aku"ucap ara sendu

Dan kini air matanya semakin deras emosinya memuncak, ara menyapu lehernya dan menarik kasar kalung liontin pemberian alvaro, dia melempar ke luar jendela tepat di bawah sana taman samping rumah nya

"Gue benci lo al , kenapa lo pergi tanpa pamit , apakah waktu mu tebih berharga dari pada gue "

Brukkk
Ara menyeka barang barang di meja belajarnya , dia sangat kacau semua barang yang ada di hadapan nya dia lempar

Tubuhnya pun mulai merasakan lemas dan akhirnya terduduk di lantai ara mengambil handpone nya dan mencoba menghubungi nomor alvaro, namun nihil nomor itu tidak aktif ,apakah alvaro mengganti nomor nya?

Dia terdiam seketika saat melihat notifikasi di handpone ny

Ra mungkin ini berat bagi lo,maaf..maaf..maaf terpaksa dengan ini aku meninggalkan mu tanpa pamit
Love you...kau akan menjadi cintaku selamanya

By alvaro

Sebenarnya sebelum nomor alvaro tidak aktif dia sempat mengirim pesan singkat yang mampu menguatkan ara, kini ara bangkit dan menghampus air matanya , senyuman tipis terukir di bibir nya

Dengan ini aku akan kuat , tenang al aku cewe yang kuat kau tau kan, aku akan selalu menjaga cinta ku untuk mu, aku percaya pada mu, kini aku ara mu bukan pricila yang dulu

Ara memeluk handpone nya dan membelalakan matanya saat tau satu barang yang dia buang tadi, ara melempar handpone nya ke sembarang arah dan menuruni tangga lalu keluar rumah
Gerimis sudah sedari tadi turun namun dia tak menghiraukan semua itu ara berlari ke arah samping rumah nya dan menatap jendela kamarnya dari bawah

"Kemana aku melemparnya?"tanya ara kebingungan mengacak acak rerumputan di sana

Air matanya kembali menetes ketika lama tak menemukan kalung itu

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang