🌸part 12🌸

232 11 0
                                    

Air mata kembali membasahi pipi nya , ara menggigit bibir bawah nya supaya tidak mengeluarkan isakan namun percuma

Hikh....hikh....hikh....

Dia membenamkan muka nya di kedua telapak tangan nya , tak lama kemudian ada yang menghampiri ny entah siapa

Ara tidak memperdulikan telepone yang terus bergetar begitupun seseorang yang berada di samping nya saat ini

Seseorang itu membuka tangan ara yang menutupi muka ny , kini ara dapat dengan jelas melihat seseorang di hadapan ny ,

"Al??"ucap nya sendu dalam hati bertanya tanya

Alvaro mengangkat bahu ara menegak kan nya supaya berdiri , alvaro melepaskan tangan nya di bahu ara dan berjalan menjauhi ara

Ara mulai tertunduk

"Lo ngapain di sini?" Ucap alvaro memulai pembicaraan

Ara menggeleng gelengkan kepala ny sebari tertunduk

udah ra jangan nangis mulu jadi malukan , ngalain juga alvaro di sini

Alvaro kembali membalikan badan nya dan mendekat ke arah ara , alvaro sedikit mencondongkan kepalanya ke arah ara yang tertunduk

"Lo nangis" ucap nya pelan namun masih bisa di dengar ara

Ara terdiam dan menatap mata alvaro , air mata ny tiba tiba jatuh , dia tidak tahan lagi menahan air mata ny , ara mencoba pergi namun tangan nya di tahan alvaro

Ara membalikan badan nya tak kuasa menahan air mata ny

"Ra..!lo kenapa?" Tanya alvaro sendu seperti mengkhawatirkan ara

Ara tiba tiba memeluk tubuh alvaro , dia tidak sadar saat itu dia hanya fokus pada kesedihan ny

Kenapa dengan ara? Apakah dia sangat terluka sampai dia lupa apa yang di lakukan ny

Batin alvaro berbicara dalam hati nya ada sedikit rasa kasihan pada ara ,alvaro ingin membelai kepala ara namun seperti nya ara sudah tersadar ,

Ara melepaskan pelukan nya dan bergegas berlari menjauhi alvaro meskipun beberapa kali alvaro memanggil nama nya

Kini alvaro terduduk di atas kursi menghadap danau , disini lah tempat yang sering alvaro kunjungi , alvaro selalu datang ke tempat itu setiap hati nya hancur dan di saat dia butuh ketenangan , tempat itu seperti sudah mengenal alvaro , tempat itu lah yang mampu menahan emosi alvaro atau kesedihan yang teramat dalam setelah ibu nya

Begitupun dengan ara , tempat itu pun kini telah menjaga dua insan yaitu alvaro dan ara , mereka memiliki persamaan

Ara berlari menuju masjid yang dia pernah kunjungi pertama kali nya saat dia juga merasa terpukul dan saat dia melihat alvaro menjadi imam dengan suara merdu

Saat dia pertama kali mendengar suara alvaro dalam hati ara

Ya allah semoga kelak aku mendapatkan imam seperti dia , dari suaranya terdapat ketenangan dan ketulusan....amiiin

Ara mengambil air wudhu dan bergegas mengenakan mukena nya

Selesai sholat

"Ya allah , beri hamba jalan yang terbaik berilah hamba petunjuk ya allah , begitu banyak cobaan dalam kehidupan hamba , hamba yakin selalu membantu hamba dalam kesulitan jadi kumohon...hikh...hikh...

Seusai sholat ashar dia melihat notifikasi dari ibu nya

Hah..10 telepone tak terjawab....ma maaf kan ara

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang